Kuta (Antara Bali) - Usaha perbenihan di wilayah Indonesia mengalami peningkatan pesat selama 10 tahun terakhir, dengan rata-rata kenaikan volume bisnisnya sekitar 5-6 persen setiap tahunnya.
"Saat ini bisnis benih di Tanah Air nilainya mencapai Rp20 triliun. Jumlah tersebut melonjak dari beberapa tahun sebelumnya, terutama 10 tahun terakhir," kata Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Indonesia (Asbenindo), Elda O Adiningrat, di sela-sela Asian Seed Congress 2021, di Kuta, Rabu.
Menurut dia, perkembangan yang pesat usaha itu dipicu oleh semakin banyak jumlah penduduk sehingga memerlukan benih dalam jumlah besar guna memenuhi kebutuhan pangan supaya.
Akan tetapi tidak bisa sembarangan menyediakan benih, sebab dibutuhkan yang berkualitas dan dapat meningkatkan kapasitas produksi.
Selain peningkatan jumlah penduduk, penyebab lainnya ada krisis ekonomi yang melanda beberapa tahun lalu, membuat cukup banyak pengusaha yang beralih di bidang perbenihan.
"Pelaku usaha perbenihan di Tanah Air itu adalah perusahaan berskala nasional dan multinasional yang melibatkan pebenih kecil," ucap Elda.(IGT/T007)