Banda Aceh (Antara Bali) - Dua kuburan massal korban bencana tsunami di kawasan Lambaroe
Kabupaten Aceh Besar dan Ulee Lheu Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh
dipadati peziarah pada hari raya pertama Idul Fitri 1434 Hijriah.
Peziarah yang datang, Kamis, dari berbagai daerah mulai mendatangi
kuburan massal korban tsunami sejak pagi hingga sore hari.
Umumnya mereka datang dengan membawa sanak famili untuk berdoa di
kuburan korban bencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004.
"Setiap tahun setelah sembahyang ied Idul Fitri saya selalu berziarah ke kuburan massal ini," kata Usman (48).
Korban bencana tsunami yang pernah berdomisili di Desa Lambung
Kecamatan Meuraxa mengaku kehilangan istri, dua anak dan mertua saat
bencana yang meluluhlantakkan kota Banda Aceh itu.
Zahara (35) peziarah lainnya yang ditemui di kuburan massal itu
mengatakan sudah menjadi tradisi setiap hari raya baik Idul Fitri maupun
Idul Adha selalu membaca doa untuk orang tua dan adik-adiknya yang
menjadi korban bencana.
"Saya punya firasat kedua orang tua dan adik-adik saya dikuburkan
di kuburan massal Ulee Lheu ini," kata warga yang telah berdomisili di
Lampeunerut Kabupaten Aceh Besar.
Bencana gempa dan tsunami melanda pesisir pantai di 13
kabupaten/kota Provinsi Aceh itu pada 26 Desember 2004 mengakibatkan
sekitar 200.000 lebih warga meningggal dan merusak berbagai sarana dan
prasarana serta infrastrukstur.(WRA)
Kuburan Massal Tsunami Dipadati Peziarah
Kamis, 8 Agustus 2013 21:16 WIB