Mangapura (Antara Bali) - Koperasi di Kabupaten Badung, Bali,
memberikan nilai tambah bagi petani dan melindungi dari tengkulak yang
sangat merugikan masyarakat setempat.
"Koperasi Tani Mertanadi merupakan salah satu contoh kelompok tani
yang sudah berjalan dengan baik dan mampu memberikan nilai tambah kepada
petani lokal di dalam memasarkan produk pertaniannya," kata Kepala
Bidang Bina Usaha Koperasi Dinas Koperasi Kabupaten Badung Ida Ayu Istri
Yanti Agustini saat melakukan kunjungan ke beberapa koperasi petani di
Kecamatan Petang, Senin.
Menurut dia, hasil pertanian dari petani akan dijembatani
pemasarannya melalui koperasi sekaligus mendapatkan keuntungannya dari
koperasi tersebut.
"Memang para petani sudah pintar dalam hal penanaman produk
pertanian, namun kendala penekanan harga dari tengkulak masih saja
dialami yang mengakibatkan para petani tidak bergairah meningkatkan
produksinya," ujarnya.
Koperasi Tani Mertanadi yang seluruh anggotanya para petani saat
ini telah memperoleh penghasilan yang cukup baik dari hasil budidaya
asparagus dan sayuran lainnya.
Dengan penghasilan yang meningkat secara bertahap, pendapatan
petani saat ini bisa mencapai Rp12 juta per bulan untuk seorang petani
dengan luas lahan 25 are. "Sebelum adanya pilot projek OVOP (One Village
One Product) diterapkan, petani di daerah Pelaga yang mayoritas menanam
jagung dan ketela dengan penghasilan Rp500 per enam bulan untuk seorang
petani," ujarnya.
Hal itu membuktikan bahwa koperasi telah mampu secara signifikan meningkatkan kesejahteraan para petani pada tahun ini.
Sedangkan pada tahun ini hotel-hotel berbintang dan restaurant yang
berada di wilayah Kuta dan Nusa Dua di Kabupaten Badung termasuk
supermarket di wilayah Jakarta sudah dilayani oleh Koperasi setempat.
"Namun masih banyak permintaan yang belum mampu dipenuhi karena
masih kurangnya produktivitas asparagus dan sayuran lainnya" ujarnya. (WRA)
Koperasi di Badung Lindungi Petani Dari Tenkulak
Senin, 22 Juli 2013 20:58 WIB