Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali, melakukan rangkaian kegiatan Gerakan Tanam Bawang Merah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi bawang merah di wilayahnya.
“Kami di Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian siap memberikan bantuan dari bibit, pupuk dan seluruh kebutuhan terkait dengan produksi penanaman bawang itu akan kamu bantu,” ujar Penjabat Sekda Badung IB Surya Suamba saat panen perdana bawang merah, di Subak Delod Sema, Mengwi, Badung, Senin.
Ia mengatakan luas tanam bawang merah di Badung sangat kecil, sedangkan kebutuhan bawang merah sangat besar. Oleh karena itu pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mengajak masyarakat termasuk generasi muda agar mulai belajar bertani.
Menurut dia, pihaknya juga siap untuk membantu pemasaran, seperti pada kegiatan panen perdana itu Pemkab Badung langsung menjalin sinergi dengan pihak pasar yang mengambil hasilnya.
“Inilah proses tata niaga berkenaan dengan produksi penanaman sampai penjualan itu diatur oleh pemerintah atau ia mi menyebutnya dengan manajemen farming," kata Surya Suamba.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana menambahkan kendala budi daya bawang merah di wilayahnya salah satunya karena biaya produksi mahal dan faktor cuaca.
Hal itu yang mengakibatkan petani merasa berat dan enggan membudidayakan bawang merah. Sama seperti cabai, bawang merah ini juga tidak tahan dengan hujan.
Untuk mengatasi permasalahan itu, pada tahun 2023 lalu pihaknya mulai mencoba membuat demplot, kemudian mengembangkan kegiatan bawang merah. Awalnya, hasil produksi yang didapat hanya tiga ton. Selanjutnya pada tahun 2024, pihaknya terus mencoba mengembangkan budi data itu setelah petani yakin bahwa bawang itu cocok di Badung.
“Tahun 2024, kami kerja sama dengan kubah, dengan petani, kami kembangkan 10 hektare. Dan sekarang sudah mulai panen, dengan kondisi harga di pasar juga cukup bagus kalau di pasar sekarang sekitar Rp30 ribu per kilogram di tingkat petani sekitar Rp20 ribu hingga Rp25 ribu,” ujar dia lagi.
Wayan Wijana mengungkapkan pihaknya memperkirakan pada tahun 2024 ini Badung akan memiliki bawang sekitar 145 ton dengan produktivitas juga rata-rata 14 ton per hektare.
“Dengan bertani bawang merah ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan keluarga, belajar teknik bertani yang modern, dan berinovasi dalam bertani,” ujar dia lagi.