Denpasar (Antara Bali) - Puluhan sopir taksi yang tergabung dalam Persatuan Sopir Taksi Bali (PSTB) mendatangi gedung DPRD setempat untuk menuntut kenaikan tarif penumpang berargometer guna menyesuaikan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
"Kenaikan BBM bersubsidi pendapatan para sopir berkurang. Terlebih kabar akan ada penambahan armada taksi baru. Untuk itu harus ada kenaikan tarif argo," kata Ketua PSTB Ketut Witra di Denpasar, Selasa.
Harga BBM sangat berdampak pada biaya BBM dan perawatan kendaraan. Namun sejak kenaikan BBM bersubsidi, belum ada keabsahan dan kepastian kenaikan argo taksi.
Hal itu menurut dia, mengakibatkan sopir taksi merugi Rp30 ribu per hari. "Kalau tidak ada kebijakan yang berpihak, bagaimana nasib kami selanjutnya?" ujarnya.
Ia berharap segera ada kepastian kenaikan argo taksi berkisar Rp6.000 hingga Rp7.000 untuk sekali buka pintu. "Apalagi setoran ke manajemen juga naik," katanya menambahkan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bali Ida Bagus Putu Sukarta meminta pemerintah serius memerhatikan nasib sopir taksi. Soal adanya kekhawatiran penambahan armada taksi baru, dia juga meminta pemerintah mempertimbangkan nasib sopir taksi yang selama ini tidak jelas. (IGT)