Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan proses seleksi anggota panitia pengawas pemilu (panwaslu) di provinsi itu hendaknya memperhatikan rekam jejak para calon.
"Saya berharap tim ini mampu memilih orang-orang yang kredibel dan mempunyai rekam jejak yang baik karena selama ini kita sering lupa akan hal itu," katanya saat menerima audiensi Tim Seleksi Calon Anggota Panwaslu Provinsi Bali di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, tidak jarang calon-calon pemimpin yang muncul mempunyai rekam jejak kurang baik, hanya mengandalkan kekuatan dan otot sehingga kalau terpilih sering menyia-nyiakan kepentingan rakyat.
"Saya juga bersedia jika diminta memberikan data-data dan informasi mengenai calon-calon yang mengikuti seleksi sehingga dengan demikian pemerintah pun bisa berkontribusi terhadap pembangunan demokrasi di Bali ini," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Pastika juga menyampaikan selamat atas terbentuknya tim seleksi anggota Panwaslu Bali.
Ia memahami sesuai dengan amanat undang-undang, tim ini mempunyai tugas yang sangat berat karena akan memilih orang-orang yang akan melakukan pemantauan dan pengawasan pemilu dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
"Amanah ini harus dijaga sebaik-baiknya untuk menegakkan demokrasi di Bali," kata mantan Kapolda Bali itu.
Sementara itu, rombongan tim seleksi dipimpin oleh I Wayan Juana. Mantan Ketua Panwaslu Bali ini didampingi oleh sekretaris tim Dewi Larantika dan beberapa anggota tim.
Juana mengemukakan proses tahapan perekrutan anggota Panwaslu Provinsi Bali telah dimulai 7 Juni 2013 dengan memuat pengumuman di media cetak dan elektronik.
Pendaftaran dibuka dari 10-19 Juni 2013 dan hingga Selasa (18/6) telah mendaftar 11 peserta. Proses selanjutnya dilaksanakan pemeriksaan berkas sampai wawancara dan pengumuman hasil tes pada 15 Juli 2013. Tim akan menyampaikan laporan akhir ke Jakarta pada 21 Juli 2013. (LHS)