Denpasar (Antara Bali) - DPRD Bali meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turun ke lapangan untuk mengecek beredarnya SMS mengenai makanan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
"Kami meminta BPOM Bali turun ke lapangan terkait beredarnya pesan singkat (SMS) yang menyebutkan sejumlah makanan dan minuman instan yang berbahaya untuk kesehatan," kata anggota Komisi IV DPRD Bali Tjok Gede Asmara Putra Sukawati di Denpasar, Rabu.
Dikatakan, BPOM mesti turun tangan dan meneliti lebih jauh tentang produk yang disebutkan itu. Kalau memang dari hasil penelitian BPOM nantinya ditemukan kandungan beracun dalam produk tersebut sebagaimana bunyi SMS itu agar segera diambil tindakan.
"Kalau memang benar membahayakan kesehatan, silahkan lakukan penarikan terhadap produk itu," ucapnya.
Ia mengatakan, jika nantinya terbukti kebenaran berita tersebut, Komisi IV DPRD Bali siap untuk bersama-sama turun ke lapangan, untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap penjual minuman itu.
"Kami siap turun ke lapangan mendampingi BPOM dalam sidak," katanya.
Kendati begitu, Tjok Asmara Putra mengatakan, harus dilihat secara seksama motif dari beredarnya informasi tersebut di kalangan masyarakat.
Jangan sampai, kata dia, SMS itu dikirim oleh orang yang tidak bertanggungjawab hanya untuk mencari keuntungan semata. Sebagai misal, adanya motif persaingan bisnis antarproduk di balik beredarnya SMS tersebut.
"Tapi bisa juga beredarnya SMS tersebut bagian dari perlindungan konsumen," ucapnya, seraya meminta kepada masyarakat agar tidak resah dan sampai ada penjelasan BPOM terkait persoalan ini.
Sebelumnya, media menerima SMS dari nomor 0811134xxx, yang mengaku mendapat informasi dari dr Sutji M dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Isi SMS tersebut menyebutkan, jika saat ini sedang ada wabah pengerasan otak atau sumsum tulang belakang. Untuk itu, jangan meminum sejumlah produk-produk makanan dan minuman. SMS tersebut menyebutkan secara rinci merk minuman dan makanan tersebut
Disebutkan bahwa produk tersebut mengandung aspartame (lebih keras dari biang gula) yang merupakan racun yang menyebabkan diabetes, kanker otak dan bisa mematikan sumsum tulang.(*)