Denpasar (Antara Bali) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik akan mengurangi produksi pertambangan batu bara karena menurunnya permintaan ekspor dari luar negeri.
"Keputusan itu akan dibahas lebih lanjut karena China yang merupakan pengguna batu bara terbesar selama ini memberlakukan pelarangan impor dari luar negeri," katanya usai acara turnamen golf "Jero Wacik Cup" di Kediri, Tabanan, Minggu.
Menurut dia, China juga mulai melakukan penambangan batu bara sendiri di wilayahnya dengan kapasitas produksi sekitar 750 juta ton per tahun.
Selain China, di negara-negara Eropa juga terjadi penurunan impor batu bara karena terjadi krisis di beberapa negara bagian tersebut.
Namun, menurut Jero, keputusan tersebut belum final dan akan dirundingkan nanti pada saat kegiatan konferensi batu bara se-Asia (Coaltrans Asia) agar tidak merugikan para pengusaha lainnya yang juga berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mengatasi hal tersebut, dirinya juga sudah merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara berkapasitas 2.000 megawatt untuk bisa memenuhi permintaan listrik di beberapa daerah.
"Kita kan memiliki batu bara yang banyak, jadi produksinya tersebut tidak bergantung pada permintaan dari luar negeri hanya untuk memenuhi permintaan dalam negeri," kata Jero. (WRA/IGT)