Badung (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Badung Bagus Alit Sucipta menjadikan robot pembersih pantai yang dihadirkan kelab pantai Finns di Pantai Berawa sebagai referensi baru penanganan sampah kecil di pesisir pantai.
“Kalau lihat tadi ini jadi referensi yang perlu kita lakukan kajiannya, robot ini bisa dipakai tapi dengan kapasitas lebih besar sehingga bisa kita berikan ke masing-masing desa adat yang ada wilayah pantainya,” kata dia di Kabupaten Badung, Selasa.
Pemkab Badung mengapresiasi inovasi teknologi yang mampu menyelesaikan masalah sampah di tengah ramainya isu penanganan sampah di daerah pariwisata tersebut.
Dari pantauannya, alat berbentuk mobil kecil dengan tenaga baterai dari panel surya itu bisa mengeruk sampah kecil sedalam 10 cm di pesisir pantai.,,
Selain itu, setelah robot pembersih pantai bernama Bebot itu lewat, pasir juga menjadi rata dan rapi, seperti pekerjaan manusia yang biasanya meratakan pasir dengan sapu penyaring.
“Ini salah satu yang kami lihat potensinya, tapi Bebot kurang bisa maksimal, mungkin nanti bisa dengan mesin robot yang sama tapi kapasitas lebih besar sehingga bisa memungut sampah lain,“ ujarnya.
Selain teknologinya, Bagus Alit Sucipta juga mengapresiasi inisiatif pelaku usaha pariwisata yang tidak membuang sampahnya begitu saja melainkan dipilah secara mandiri sesuai arahan Gubernur Bali.
Ia berharap langkah salah satu kelab pantai ini tidak berhenti melainkan tersebar ke pelaku usaha pariwisata lainnya, sehingga Kabupaten Badung dan Pulau Bali dapat melewati masalah seriusnya terkait pengolahan sampah yang mencemari pantai dan laut.
Direktur PT Pantai Semara Nusantara I Wayan Asrama menambahkan bahwa robot pembersih pantai ini sudah diuji sebelum diluncurkan Wabup Bagus Alit Sucipta.
Dalam satu hari selama 2,5 jam alat tersebut mampu membersihkan Pantai Berawa dan Perancak dengan panjang pesisir masing-masing sekitar 180 meter.
“Kami ke depan mengurangi polusi karena Bebot ini menggunakan baterai tanpa polusi, sekarang kami punya satu mungkin ke depan bertambah, sehingga lebih banyak area bisa kami bersihkan seperti pantai-pantai lain di Tibubeneng,” kata dia dalam kegiatan Finns Future Nation.
Sejauh ini robot pembersih pantai dengan nilai investasi 60 ribu euro atau menyentuh Rp1 milyar itu sudah berhasil mengumpulkan 11 ribu item sampah seperti puntung rokok dan serpihan plastik.
Kelab pantai Finns tak berhenti disana, sampah-sampah limbah usaha maupun sampah pantai kemudian diolah hingga dalam setahun terakhir mampu menekan buangan sampah ke TPA sebesar lima ton sehari.
“Semua dipilah dari sumbernya, sejak langkah ini dimulai kami berhasil menurunkan sampah yang dibuang ke TPA dari 80 persen menjadi 20 persen berdasarkan audit setahun terakhir, tapi belum selesai disana, akhir 2026 target kami hanya lima persen sampah yang masuk ke TPA,” ujarnya.
Baca juga: Koster loloskan pembangunan resor di Pantai Berawa karena sesuai izin
Baca juga: Bupati Badung dampingi Gubernur Bali sidak pembangunan di Pantai Berawa
Baca juga: ATLAS Beach Fest Care lepas ribuan tukik di Pantai Berawa
