Singaraja, Bali (ANTARA) - Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng, Bali melatih ratusan kepala sekolah di daerah itu tentang kepemimpinan sebagai upaya mewujudkan sekolah yang inovatif dan transformatif.
"Kegiatan ini sebagai upaya kami mendukung pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Buleleng," kata Ketua Dewan Pendidikan Buleleng I Made Sedana di Singaraja, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan tersebut mengambil tema "Menjadi pemimpin pembaharu, strategi kepemimpinan transformasional dalam revolusi pendidikan digital saat ini".
Sedana memaparkan di tengah arus deras revolusi digital, dunia pendidikan mengalami perubahan besar. Teknologi bukan lagi pelengkap, melainkan pendorong utama transformasi.
Dalam konteks ini, kepemimpinan transformasional menjadi kunci untuk menciptakan perubahan yang bermakna dan berkelanjutan di lingkungan pendidikan.
Pihaknya menjelaskan kepala sekolah memegang peranan penting dalam upaya mengantisipasi kesiapan atas perubahan. Saat ini berbagai regulasi dan juga teknologi menjadi tantangan lembaga pendidikan.
Menjadi pemimpin pembaharu bukan sekadar tentang menguasai teknologi, tetapi tentang menginspirasi manusia untuk bertransformasi bersama teknologi.
Dalam revolusi pendidikan digital, pemimpin transformasional bukan pilihan, melainkan kebutuhan.
Sedana pun menyoroti bagaimana kepala sekolah harus memastikan proses belajar mengajar di sekolahnya berlangsung dengan baik dan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.
Pihaknya kembali menyoroti terkait efektivitas pembelajaran selama lima hari kerja yang perlu terus dievaluasi karena bisa saja tidak dilaksanakan secara konsekuen dan sesuai aturan.
"Salah satu hambatan dalam upaya transformasi adalah kedisiplinan dan kami mendorong ke depan agar aturan sekolah lima hari kerja dapat kembali dievaluasi di beberapa wilayah," kata dia.
Baca juga: Pemkab Buleleng libatkan berbagai pihak sikapi siswa SMP tak bisa baca
Baca juga: Pemkab Buleleng dengarkan evaluasi Dewan Pendidikan
Baca juga: Dewan Pendidikan sebut ratusan siswa SMP di Buleleng tak bisa membaca
Baca juga: Dewan Pendidikan Buleleng minta pemda prioritaskan perbaikan sekolah
Baca juga: Dewan Pendidikan Buleleng sepakat PPDB perlu kajian ulang
