Singaraja (ANTARA) - Dewan Pendidikan Buleleng, Bali mendukung langkah pemerintah daerah setempat yang memfokuskan bidang pendidikan dan kesehatan pada program kerja 100 hari.
"Langkah yang dilakukan Bupati Buleleng Terpilih Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati, Gede Supriatna ini sangat tepat sekali dalam upaya membangun Buleleng yang lebih baik ke depan," kata Ketua Dewan Pendidikan Buleleng Dr. I Made Sedana di Singaraja, Jumat.
Menurut dia, program sektor pendidikan yang sangat diapresiasi adalah pemberian seragam sekolah gratis beserta tas dan sepatu yang diberikan kepada siswa dari jenjang TK/PAUD hingga jenjang SMP.
Program ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat karena masih banyak siswa-siswi kita di berbagai wilayah yang masih mengalami kesulitan terkait pengadaan seragam sekolah bagi anak-anaknya terutama pada tahun ajaran baru.
Sedana menilai komitmen Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam bidang pendidikan dan pembangunan manusia di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut sudah sesuai dengan janji kampanye yang selama ini telah di dengar masyarakat.
"Kami sangat mengapresiasi kebijakan Bupati yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas. Ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah memahami pentingnya sektor pendidikan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompetitif,” ujar dia.
Pihaknya juga menyebutkan beberapa program unggulan seperti peningkatan sarana dan prasarana sekolah, pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat, serta peningkatan kompetensi tenaga pendidik ke depan harus terus digenjot sebagai upaya bukti nyata perhatian pemerintah daerah terhadap sektor ini," paparnya.
Terkait sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang telah berubah menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), pihaknya berharap pemerintah daerah di bawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati yang telah dilantik mampu melakukan terobosan-terobosan mengantisipasi berbagai masalah yang sering muncul selama ini.
"Sembari menunggu petunjuk teknis yang lebih lengkap dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah lebih awal mampu melakukan antisipasi dari berbagai masalah yang sering muncul selama ini seperti masalah domisili, perpindahan orang tua dan jalur prestasi yang sering menuai polemik," katanya.
Sedana menilai pemerintah pusat telah mengumumkan bahwa sistem SPMB misalnya pada jenjang penerimaan siswa SMP, dimana ada perubahan pada persentase penerimaan siswa melalui empat jalur penerimaan, seperti Jalur Domisili, Afirmasi, Prestasi, dan Mutasi.
"Aturan baru tentu harus diantisipasi dengan kesiapan yang lebih antisipatif. Kami berharap ke depan Pemda di bawah Dinas Pendidikan mampu melakukan langkah-langkah yang strategis mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," katanya.
Baca juga: Dewan Pendidikan Buleleng minta pemda prioritaskan perbaikan sekolah
Baca juga: Dewan Pendidikan Buleleng sepakat PPDB perlu kajian ulang
Baca juga: Dewan Pendidikan dan Menjangan Institute kaji Singaraja Kota Pendidikan