Denpasar (ANTARA) -
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Bali mencatat realisasi kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit program lainnya di Pulau Dewata menembus Rp3,25 triliun periode Januari-April 2025.
“Kinerja penyaluran ini menunjukkan dukungan pembiayaan yang kuat bagi pelaku usaha kecil,” kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bali Muhamad Mufti Arkan di Denpasar, Bali, Senin.
Ia mencatat realisasi KUR itu diserap oleh lebih dari 45 ribu debitur di Bali khususnya pelaku usaha sektor perdagangan.
Menurut dia, manfaat KUR dan program kredit lainnya hingga ke daerah-daerah dengan populasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tinggi.
DJPb Bali mencatat apabila dibandingkan periode sama pada 2024, realisasi KUR dan program lainnya mencapai Rp3,66 triliun untuk 47.615 debitur.
Baca juga: Kejari Jembrana jadikan mantan karyawan BRI tersangka korupsi KUR
Ada pun plafon KUR yang ditetapkan untuk Bali pada 2025 mencapai Rp10,84 triliun.
Sebagian besar penyaluran kredit program tersebut mengalir ke sektor perdagangan besar dan eceran yang menyumbang 40,83 persen dari total penyaluran.
Sedangkan dari sisi skema, skema mikro mendominasi dengan nilai penyaluran sebesar Rp1,85 triliun kepada 37 ribu debitur.
Sementara itu, nilai penyaluran tertinggi berdasarkan sebaran wilayah tercatat di Kota Denpasar dengan total Rp554 miliar.
Untuk jumlah debitur terbanyak berada di Kabupaten Buleleng dengan total 7.742 debitur penerima kredit.
Baca juga: OJK ungkap serapan KUR di Bali capai Rp10,81 triliun
Sebagai gambaran, pada triwulan I-2025, perekonomian Bali mencatat pertumbuhan sebesar 5,52 persen secara tahunan meskipun mengalami kontraksi sebesar 4,38 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi Bali yang positif itu seiring dengan pemulihan dan stabilitas sektor pariwisata Pulau Dewata yang tercermin dari jumlah wisatawan mancanegara pada 2024 yang telah melampaui capaian pada 2019.
Sedangkan tingkat inflasi di Provinsi Bali pada April 2025 tercatat sebesar 2,3 persen dan masih dalam rentang target 1,5 persen hingga 3,5 persen.