Nusa Dua (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan peluang pekerjaan di sektor pariwisata terbuka cukup luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Sumber daya manusia untuk mengisi pekerjaan di sektor pariwisata cukup terbuka, karena itu kami harapkan sekolah yang berbasis pendidikan pariwisata agar terus meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung lainnya," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prof Dr I Gede Pitana, seusai menghadiri Wisuda ke-19 Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan untuk SDM di sektor pariwisata masih sangat dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di restoran dan hotel di Indonesia maupun di luar negeri.
"Kami minta STP Nusa Dua harus mampu mencetak lulusan terbaik sebanuyak-banyaknya, sehingga kesempatan tersebut bisa mengisi lowongan di restoran dan hotel berbintang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri," katanya.
Pitana lebih lanjut mengatakan saat ini permintaan tenaga kerja untuk dipekerjakan di luar negeri cukup banyak. Namun belum bisa dipenuhi semuanya.
"Memang persaingan untuk bisa dipekerjakan cukup ketat, namun pemilik hotel dan restoran di luar negeri masih tetap mengharapkan lulusan pariwisata terbaik," ucap mantan Kadispada Provinsi Bali itu.
Oleh karena itu, Pitana mengharapkan STP yang satu-satunya perguruan tinggi yang mencetak tenaga terampil di Pulau Bali agar terus meningkatkan fasilitas pendukung belajar dan mengajar, termasuk juga meningkatkan sumber daya manusianya (dosen).
"Kami juga berharap STP juga meningkatkan SDM terutama para dosennya, sehingga peka dalam meningkatkan kebutuhan yang diharapkan di lapangan," ucapnya.
Ia mengakui lowongan pekerjaan di luar negeri cukup banyak, contohnya permintaan tenaga terapis (spa), namun belum bisa mengisi kuota yang di minta dari luar negeri.
"Artinya lowongan untuk bekerja di luar negeri cukup terbuka. Namun perlu diingat permintaan yang cukup banyak tersebut harus memenuhi kualifikasi dan standar yang dibuktikan dengan sertifikat," katanya.
Karena itu, kata Pitana, mendorong sekolah-sekolah berbasis pariwisata untuk mampu meningkatkan kualitasnya dengan pembuktian sertifikasi tersebut.
"Di tengah persaingan global, sertifikasi sangat penting sebagai bukti untuk bisa berkompetisi dengan tenaga dari luar Indonesia. Kami yakin lulus STP Nusa Dua akan dapat menghadapi persaingan tersebut. Sebab lulusan STP semua dibekali sertifikat untuk menunjukkan profesional dalam bidang pekerjaan pariwisata," kata Pitana menegaskan. (LHS)
Pekerja Pariwisata Bali Dibutuhkan di Luar Negeri
Sabtu, 20 April 2013 13:52 WIB