Negara (Antara Bali) - Perempuan yang ditemukan sakit di Terminal Gilimanuk kemudian meninggal saat dirawat di RSU Negara dan tidak diketahui identitasnya, cukup sering berada di Kabupaten Jembrana namun tidak jelas tujuannya.
"Saya sendiri sudah dua kali memfasilitasi kepulangan perempuan yang mengaku dari wilayah Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat ini," kata Kepala Bidang Sosial, Dinas Tenaga Kerja Dan Sosial Jembrana, Endang, Minggu.
Menurut Endang, saat dimintai keterangan perempuan yang berusia sekitar 60 tahun ini mengaku bernama Hj. Rara.
"Dia selalu mengaku kehilangan barang dengan membawa surat keterangan dari polisi. Terakhir waktu ditemukan di Terminal Gilimanuk, ia membawa surat keterangan dari kepolisian Kendal, Jawa Tengah dan Jember, Jawa Timur," ujarnya.
Endang sendiri tidak tahu motif dari perempuan ini yang selalu mengaku kehilangan barang dan kehabisan ongkos, sehingga kepulangannya ke Nusa Tenggara Barat dibantu pemerintah.
"Kalau motivasinya bisa mendapatkan uang bantuan dari pemerintah, sebenarnya dari Pemkab Jembrana sendiri tidak terlalu besar. Saat ia datang, kami serahkan ke Dinas Sosial Provinsi Bali untuk dipulangkan. Dari kami sendiri hanya memberi ongkos Rp50 ribu," kata Endang.
Endang juga mengungkapkan, ia mendapatkan informasi kalau perempuan ini memiliki cukup banyak kenalan di Kabupaten Jembrana, bahkan sempat menikah dan tinggal di Kelurahan Pendem.
Namun anehnya, kata Endang, kenalan perempuan ini juga tidak tahu pasti alamatnya di Nusa Tenggara Barat.
"Saya sendiri meragukan apa benar ia bernama Hj. Rara, karena tiap datang tidak pernah bawa identitas dengan alasan hilang. Mantan suaminya sendiri, tampaknya juga tidak tahu persis latar belakangnya," katanya.
Karena identitasnya meragukan, Endang mengaku, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kepastian soal alamat dan keluarga dari perempuan ini.
"Saya sudah menghubungi Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat, katanya akan dilacak dulu ke Dinas Sosial Lombok Barat," ujarnya.
Karena belum diketahui identitasnya, dan menunggu keputusan kepolisian, menurut Endang, jenazah perempuan tersebut masih berada di kamar mayat RSU Negara.
"Kami menunggu keputusan polisi dulu, kalau memang tidak ada keluarga yang mengakuinya, akan kami kuburkan," kata Endang.
Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan tanpa identitas ditemukan petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Jembrana, dalam kondisi tidak sadarkan diri di Terminal Gilimanuk.
Setelah sempat dibawa ke Puskesmas Gilimanuk, perempuan ini kemudian dirujuk ke RSU Negara karena kondisinya kritis.
"Dari datang hingga meninggal, ia tidak sadarkan diri. Kami tidak menemukan identitas apapun," kata Direktur RSU Negara, dr Made Dwipayana.(GBI)