Bangli, Bali (ANTARA) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangli melaksanakan pemusnahan barang bukti dari sejumlah kasus pidana yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, agar tidak disalahgunakan dan mengurangi penumpukan di gudang penyimpanan.
"Pemusnahan barang bukti itu dilakukan di halaman kantor Kejaksaan yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bupati Bangli, pejabat penegak hukum, dan perwakilan masyarakat," kata Kepala Kejaksaan Negeri Bangli, Era Indah Soraya, melalui siaran pers Diskominfo Bangli, Sabtu.
Pemusnahan barang bukti merupakan langkah penting dalam proses hukum untuk memastikan bahwa barang-barang yang terkait dengan tindak pidana tidak disalahgunakan atau menjadi sumber kejahatan baru. Berbagai jenis barang bukti dimusnahkan, mulai dari narkoba hingga barang curian.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kami kepada masyarakat seperti yang diamanatkan pasal 270 KUHP," ujar Kajari Bangli.
"Dengan memusnahkan barang bukti, kita tidak hanya membersihkan gudang penyimpanan, tetapi juga memberikan kepastian hukum dan mencegah terjadinya tindak pidana serupa.
Baca juga: Kejari Denpasar musnahkan tiga truk obat-obatan ilegal asal Negeri Tirai Bambu
Dalam semester pertama tahun 2024 ini Kejaksaan Negeri Bangli telah melaksanakan eksekusi terhadap 17 perkara tindak pidana umum dimana telah berkekuatan hukum sebanyak 8 perkara dengan berat, dengan barang bukti berupa 1,66 gram, handphone 10 unit, 58 lembar uang dolar palsu, pakaian sebanyak 8 lembar serta beberapa barang bukti lainnya.
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, mengapresiasi langkah tegas Kejaksaan Negeri Bangli. "Pemusnahan barang bukti ini menunjukkan komitmen kita bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif," ujarnya.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya penegakan hukum. Dengan menyaksikan langsung proses pemusnahan barang bukti, masyarakat diharapkan semakin memahami upaya pemerintah dalam memberantas kejahatan.
Baca juga: Bea Cukai Ngurah Rai musnahkan ribuan barang terlarang