Denpasar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali meminta kepada moderator untuk lebih tegas dengan memotong langsung pertanyaan pasangan calon (paslon) jika melanggar aturan yang telah disepakati pada debat ketiga atau debat terakhir Pilkada Bali yang digelar pada Rabu (20/11) besok.
Hal ini disampaikan Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan, di Denpasar, Selasa menanggapi masih dilanggarnya aturan satu pertanyaan untuk satu kesempatan bertanya pada debat pertama dan kedua lalu.
“Moderator yang punya tugas, jadi hari ini pun proses pengarahan terhadap moderator terkait pertanyaan-pertanyaan calon, mereka harus tegas meng-cut (memotong), harus memahami apa yang menjadi sub tema dan alur debat,” kata dia.
Diketahui pada debat kedua Pilkada Bali lalu, KPU Bali mengevaluasi jalannya debat terutama saat sesi pertanyaan antar-pasangan calon, saat itu beberapa kali pasangan Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana melontarkan dua pertanyaan dalam satu kesempatan, bahkan pertanyaan tersebut berangkat dari sub tema berbeda.
John mengatakan aturan debat ini sudah disampaikan saat debat pertama, debat kedua, dan kembali diingatkan untuk debat ketiga.
Ia menjelaskan kepada tim kedua pasangan calon bahwa eksplorasi pertanyaan antar-pasangan calon harus sesuai sub tema dan terfokus.
“Kalau memang pertanyaannya bersambung, itu yang ada kaitannya saja, umpanya contoh terkait isu ketenagakerjaan, apa yang anda lakukan dan penunjang apa yang harus ada, kan itu berhubungan terkorelasi pertanyaannya, masih bisa diizinkan,” ujar John.
Apabila ada pasangan calon yang ingin bertanya lebih, disarankan untuk memanfaatkan sesi pertanyaan selanjutnya, sebab tim perumus KPU Bali telah menyiapkan segmen empat dan lima untuk kesempatan saling melempar pertanyaan.
Debat ketiga Pilkada Bali sendiri bertema utama Ngardi Bali Shanti Lan Jagadhita, akan berlangsung besok di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, disiarkan langsung INews TV.
Komisioner KPU Bali divisi sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat itu mengatakan alur debat tetap sama dengan enam segmen dan pertanyaan yang dibuat oleh tujuh panelis yang masih rahasia.
Penyelenggara berharap kesempatan terakhir untuk mengenal visi misi dan program paslon ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, apalagi tema terakhir akan diisi sub tema yang berkaitan erat dengan kesejahteraan masyarakat.