Buleleng, Bali (ANTARA) - Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menjadikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai prioritas utama dalam program lima tahun pertama pemerintahan daerah setempat.
"Hal ini sesuai dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya rata-rata lama sekolah penduduk yang lebih kecil dibandingkan capaian Provinsi Bali," kata Sutjidra saat menerima rekomendasi DPRD atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun 2024 di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan kajian baik untuk program jangka panjang ataupun pendek terkait konteks dan penuntasan IPM Buleleng yang masih di bawah rata-rata pemerintah provinsi tersebut.
"Kita terus berbenah untuk itu, bagaimana program bisa langsung menukik dan sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah yang ada di Kabupaten Buleleng," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Koster minta Buleleng larang pembangunan di area hijau Turyapada Tower
Mantan Wakil Bupati dua periode itu juga menambahkan masalah pendidikan saat ini masih krusial dan urgen untuk ditangani dan dituntaskan, khususnya rata-rata lama sekolah.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan asesmen dengan menurunkan berbagai pihak untuk menghasilkan program jangka pendek. Salah satu opsi adalah membuat pendidikan penyetaraan dan menambah jam pelajaran.
Dia menjelaskan dalam jangka pendek ini pihaknya akan membuat program seperti program penyetaraan di masing-masing kecamatan.
"Di samping pendidikan tambahan yang akan dilakukan hari Sabtu dan Minggu. Itu yang bisa kami lakukan demi mencegah potensi putus sekolah," tutupnya.
Baca juga: Bupati Buleleng buat tim telusuri ratusan siswa SMP tak bisa baca
Sidang paripurna dengan agenda penyampaian rekomendasi DPRD atas LKPJ Bupati tahun 2024 juga dihadiri 32 anggota DPRD, pimpinan perangkat daerah, camat, serta Staf Ahli DPRD Buleleng.
Dalam rekomendasi yang disampaikan oleh anggota DPRD sekaligus juru bicara Wayan Masdana bahwa IPM Kabupaten Buleleng pada 2024 secara konsisten dapat mempertahankan capaian tahun sebelumnya pada kategori tinggi sebesar 74,52.
Namun, secara agregat komponen rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas sebesar 7,69 tahun masih jauh tertinggal dibandingkan capaian Provinsi Bali sebesar 9,45 tahun ataupun nasional sebesar 8,85 tahun.