Jembrana, Bali (ANTARA) - Rumah Sakit Umum (RSU) Negara di Kabupaten Jembrana, Bali membutuhkan instalasi rehabilitasi bagi pecandu narkoba agar lebih dekat.
"Untuk dokter sebenarnya sudah ada. Terkait teknis instalasi itu bisa konfirmasi ke Kepala Bidang Pelayanan Medis," kata Direktur RSU Negara dr Ni Putu Eka Indrawati saat dikonfirmasi di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Negara dr. Gusti Ngurah Putu Adnyana yang dikonfirmasi mengatakan, rumah sakit tersebut belum memiliki status sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) rehabilitasi narkoba.
"Karena status IPWL ditentukan oleh pemerintah pusat. Dinas Kesehatan Jembrana sudah mengusulkan ke pusat, tetapi sampai sekarang kami belum menerima SK penetapan IPWL," katanya.
Pentingnya keberadaan instalasi rehabilitasi bagi pecandu narkoba juga disampaikan Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Jembrana Ajun Komisaris Polisi (AKP) I Gede Alit Darmana.
Selama ini, kata dia, pemakai narkoba yang sudah lolos asesmen harus menjalani rehabilitasi di Denpasar yang jaraknya jauh dari Jembrana.
Baca juga: RSU Negara sebut tak ada pasien akibat kecelakaan mudik Lebaran
"Kalau ada instalasi rehabilitasi disini, tentu akan mempermudah pelayanan kepada pecandu narkoba yang ingin lepas dari kecanduan," katanya.
Menurut dia, pencegahan penyalahgunaan narkoba tidak hanya dengan jalan pengungkapan kasusnya, tapi juga dengan pelayanan rehabilitasi.
Sesuai undang-undang, kata dia, bagi pemakai narkoba yang secara sukarela melapor untuk menjalani rehabilitasi dijamin tidak ada diproses hukum.
"Justru kalau ada pemakai yang dengan sukarela melapor, kami akan fasilitasi dan dampingi sampai selesai menjalani rehabilitasi," katanya.
Saat ini, kata dia, ada lima warga Jembrana yang sedang menjalani rehabilitasi dengan sistem rawat jalan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Jembrana Wayan Sujana yang dihubungi mengaku dirinya kurang paham dengan pengajuan status IPWL RSU Negara ke pusat, karena dia baru saja menjabat sebagai pelaksana tugas kepala dinas.
"Coba saya tanya dulu ke bidang yang menangani hal tersebut," katanya.
Baca juga: Pemkab Jembrana bantu dana pengobatan korban tersambar petir