Jakarta (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan mendukung program makan bergizi gratis yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto di Indonesia.
Hal itu disampaikan dalam keterangan yang dirilis Gedung Putih dalam laman whitehouse.gov, usai pertemuan Joe Biden dengan Prabowo Subianto di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (12/11) waktu setempat.
“Presiden Biden juga menyatakan dukungannya terhadap program nasional Indonesia untuk menyediakan makanan bergizi dan sehat bagi anak sekolah dan ibu hamil,” tulis pernyataan Gedung Putih yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama kesehatan guna memajukan penelitian klinis, tujuan kesehatan masyarakat, dan sistem kesehatan untuk mengatasi kondisi kesehatan baru dan kronis, serta penyakit menular, termasuk tuberkulosis.
Kedua pemimpin juga menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman mengenai kesehatan antara Indonesia dan Amerika Serikat di masa depan. Upaya ini menggarisbawahi komitmen teguh kedua negara untuk berkolaborasi guna mewujudkan tujuan transformasi kesehatan Indonesia.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, kedua pemimpin menggunakan kesempatan tersebut untuk memperingati 20 tahun bencana tsunami besar yang meluluhlantahkan masyarakat pesisir di wilayah Samudera Hindia, termasuk Provinsi Aceh di Indonesia.
Amerika Serikat telah mengerahkan lebih dari 400 juta dolar bantuan darurat untuk mendukung Indonesia, dan membantu lebih dari 580.000 orang terdampak tsunami. Presiden Biden dan Presiden Subianto mengakui ketangguhan para penyintas tsunami dan memuji keberanian para pekerja kemanusiaan.
Biden dan Prabowo akan memanfaatkan pengalaman tersebut dan memperluas kerja sama kedua negara dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara lembaga-lembaga penanggulangan bencana.
“Para pemimpin menegaskan kembali komitmen untuk meningkatkan pengurangan risiko bencana dan bekerja sama dalam bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana ke lokasi rentan lainnya,” jelas keterangan itu.
Sementara itu dalam hal upaya membangun hubungan antar-masyarakat yang kuat, Presiden Biden dan Presiden Prabowo Subianto menggarisbawahi rencana mereka untuk memperdalam kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan.
Kedua pemimpin bahkan mengumumkan pembukaan American Corner baru di Makassar pada tahun 2025. Kedua pemimpin juga menyambut baik kerja sama lebih lanjut untuk mempromosikan bidang sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika (STEAM), pendidikan bahasa, dan kolaborasi kewirausahaan, dengan fokus pada perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Sebagai bagian dari upaya ini, kedua pemimpin menekankan pentingnya memperluas pelatihan kejuruan dan keterampilan, pendidikan teknis dan sertifikasi dengan fokus pada teknologi, manufaktur, kesehatan, perhotelan, konstruksi, dan industri kreatif.
Lebih jauh, kedua Kepala Negara menekankan pentingnya mengakui dan menghormati warisan budaya masing-masing, yang berfungsi sebagai jembatan yang sangat berharga dalam membina hubungan antar-masyarakat yang lebih kuat.
Presiden Subianto memuji Amerika Serikat atas dukungannya terhadap perlindungan warisan budaya Indonesia dari meningkatnya ancaman perdagangan gelap, termasuk repatriasi artefak Indonesia yang disimpan di Amerika.
Para pemimpin juga memuji proyek baru Dana Duta Besar AS untuk Pelestarian Budaya yang membantu museum-museum di Indonesia membangun sistem dokumentasi baru dan meningkatkan kesiapsiagaan darurat.
Baca juga: Prabowo dan Biden tegaskan komitmen kedua negara dalam kerja sama pertahanan
Baca juga: Prabowo dan Biden komitmen kemerdekaan Palestina bagian solusi dua negara
Baca juga: Indonesia dan AS sepakat optimalisasi kecerdasan buatan untuk pembangunan berkelanjutan
Baca juga: Biden-Prabowo bahas kemitraan AS-RI tingkatkan stabilitas dunia
Baca juga: Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih