Denpasar (Antara Bali) - Panitia Pengawas Pemilu Bali menyatakan setuju dan mengapresiasi usulan tokoh-tokoh masyarakat untuk mencantumkan pesan perdamaian di berbagai baliho pilkada.
"Apa pun yang bermuara pada keinginan untuk membuat pilkada ini menjadi tertib dan damai adalah sebuah ide yang cemerlang," kata Ketua Panwaslu Bali I Made Wena, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, kalau ada usulan-usulan dari masyarakat yang mendorong supaya ada tulisan Bali yang Shanti (damai) maupun kata-kata yang mengandung kebijakan moral, itu dapat turut memengaruhi perilaku masyarakat.
"Dengan membaca pesan kedamaian, paling tidak dapat mendorong masyarakat menjadi lebih tertib, damai, dan santun," ujarnya.
Namun, kata dia, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali tidak bisa membuat aturan untuk mengharuskan peserta pilkada mencantumkan pesan-pesan perdamaian karena itu di luar kewenangan.
"Untuk membuat imbauan itu juga tidak dalam kapasitas KPU maupun Panwaslu. Namun, bagi saya ide-ide seperti itu sangat inovatif dan bagus," katanya.
Sebelumnya guru besar dari Universitas Udayana Prof Darma Putra menyarankan pesan damai bisa ditempatkan pada ruang sekitar 15 sentimeter di bagian bawah baliho.
Menurut dia, kata-kata kearifan lokal yang sudah dikenal di Pulau Dewata seperti Bali Shanti itu sangat tepat dicantumkan pada baliho. (LHS)