Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi II DPRD Bali Nyoman Gde Putra Astawa mengatakan perlindungan dan pengembangan populasi sapi lokal belum optimal.
"Saya ada kekhawatiran, populasi sapi lokal kian berkurang bahkan terancam punah, jika tidak ada upaya serius melindungi sapi tersebut dari segi regulasi maupun pengawasan terhadap maraknya penyelundupan dan pemotongan sapi bali betina," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengharapkan populasi sapi lokal harus terus digenjot. Jangan sampai populasi turun atau malah lama kelamaan punah. Sapi lokal harus dilindungi dan dikembangkan
Menurut politikus PDIP itu, populasi sapi lokal terancam menurun karena masih ada kecenderungan pemotongan sapi betina produktif dan perlindungan serta pengembangan populasi sapi bali dari pemerintah belum optimal.
"Ke depan kami minta tidak ada lagi potong sapi betina produktif. Sebenarnya regulasi yang mengatur itu sudah ada, tapi masih saja ada pelanggaran, karenanya pengawasan instansi terkait harus lebih ketat," katanya.
Putra Astawa lebih lanjut mengatakan upaya pengembangan bibit sapi lokal harus terus dilakukan, misalnya dengan pemberian bibit dan kawin suntik.
Yang penting pula, kata dia, kalau populasi sapi kondisinya sampai memprihatinkan, maka kuota sapi lokal yang diantarpulaukan harus dikaji dan dikurangi.
"Aturan yang memuat pengantarpulauan sapi lokal harus dikaji lagi dan disesuaikan dengan kondisi populasi sapi bali saat ini," ujarnya. (LHS)
Perlindungan Sapi Lokal Belum Optimal
Jumat, 15 Maret 2013 14:55 WIB