Negara (Antara Bali) - Kabupaten Jembrana menjadi salah satu sentra pembiakan pejantan sapi, yang hasilnya dilaunching Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan Sabtu.
"Sebelum disebar ke seluruh Indonesia, pejantan sapi bali ini sudah melewati uji performance. Untuk mendapatkan pejantan unggulan, diperlukan pengujian beberapa tahap," katanya, di Balai Pembibitan Ternak Unggul - Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Bali, di Desa Pangyangan, Kabupaten Jembrana.
Menurutnya, setelah uji perfomance sapi bali ini sukses melahirkan bibit unggul, proses serupa akan dilakukan untuk sapi lokal Indonesia lainnya, seperti sapi onggol dan sapi madura.
"Kami targetkan, dua tahun lagi Indonesia mampu swasembada sapi, dengan kualitas yang bagus. Seluruh sapi yang sudah melewati pengujian ini, akan dilengkapi sertifikat," ujarnya.
Kepala BPTU-HPT Bali, Edi Suprapto mengatakan, uji performance akan dilakukan selama lima tahun, yang dalam masa tersebut, sapi harus bebas 12 jenis penyakit.
Untuk perawatan dan pembiakan sapi bali unggulan ini, ia mengungkapkan, pihaknya mengelola 105 hektare lahan, yang 85 diantaranya untuk meningkatkan populasi sapi tersebut.
"Saat ini kami memelihara 806 sapi bali, serta 60 kelompok peternak binaan yang tersebar di Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat," katanya.
Sebanyak 73 ekor sapi yang sudah lulus uji perfomance, disebar ke seluruh Indonesia, yang juga akan digunakan untuk inseminasi buatan.
Sementara Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang menerima kedatangan Rusman mengatakan, untuk pelestarian dan menjaga populasi sapi bali, pemkab meluncurkan program Pengembangan Pertanian Terpadu (Pepadu).
"Sistem Pepadu, adalah mengembangkan sapi dengan pola koloni, yang disatukan dengan pertanian dan perkebunan," katanya.
Ia juga mengatakan, sapi memiliki potensi ekonomi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pihaknya menargetkan Jembrana bisa menjadi sentra budidaya hewan ternak tersebut.(GBI)