“Kami telah melakukan carbon offset dengan membeli sertifikat pengurangan emisi,” kata Direktur Utama PT Sucofindo Jobi Triananda di sela Anugerah Inovasi Sosial dan Lingkungan (ENSIA) 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Pembelian sertifikat itu pertama kali dilakukan di sela anugerah tahunan itu yang mulai diadakan pada 2022 di Semarang, Jawa Tengah.
Untuk itu, pihaknya masih terus menghitung potensi nominal pembelian sertifikat pengurangan emisi karbon tersebut.
Selain itu, pihaknya juga menghitung total jejak karbon selama pelaksanaan ENSIA 2024 yakni mencapai 525 ton CO2e.
Baca juga: Menko Luhut konservasi 400 ribu Ha bakau guna kurangi emisi
Anugerah itu dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada inovator lingkungan dan sosial dalam menerapkan upaya penurunan emisi karbon, pemberdayaan masyarakat hingga mendukung ajang serupa yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Ada pun inovasi itu dilakukan oleh 170 peserta yang merupakan perusahaan baik BUMN dan swasta nasional dan ada 60 “pahlawan” lokal yang berpartisipasi dalam melahirkan inovasi tersebut.
Jumlah peserta itu, kata dia, mengalami peningkatan dibandingkan pada 2023 mencapai 111 perusahaan.
Jobi menambahkan, ada tujuh kategori penilaian terkait inovasi di antaranya dampak sosial dan lingkungan yang hadir setelah adanya inovasi, kepemimpinan dan kriteria lainnya.
Sementara itu, Wakil Menteri LHK Alue Dohong menilai upaya melalui inovasi perusahaan tersebut diharapkan mendukung target pemerintah menurunkan emisi karbon.
Baca juga: Paviliun Indonesia di KTT COP28 Dubai bahas berbagai upaya penurunan emisi karbon
Pemerintah Indonesia memiliki komitmen menurunkan emisi karbon dengan target penurunan emisi gas rumah kaca secara sukarela sebesar 31,89 persen yang tanpa syarat dan tanpa bantuan internasional atau sebesar 43,2 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
Ia pun mengapresiasi sejumlah korporasi yang berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan dan mendukung kegiatan sosial.
“Peserta yang terus naik menunjukkan perusahaan ingin sekali terlibat dalam inovasi pengelolaan lingkungan dan sosial. Ini penting karena perusahaan masa depan menjadikan masalah lingkungan hidup dan sosial ini core values,” ucapnya.