Ternate (Antara Bali) - Para pengusaha di Maluku Utara meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula menuntaskan kasus pemblokiran Bandara Emalamo di daerah itu agar transportasi udara dari Ternate ke Kepsul normal kembali.
"Pemblokiran Bandara Emalamo dilakukan warga sejak 2011, tetapi ironisnya sampai sekarang belum diselesaikan. Akibatnya kita kesulitan jika akan ke Kepulauan Sula (Kepsul) menggunakan transportasi udara," kata Soeherman, pengusaha di Ternate, Minggu.
Bandara Emalamo di Kepsul diblokir warga setempat dengan cara memasang batang kayu dan tumpukan batu di landasan pacu karena pemerintah kabupaten setempat belum memenuhi tuntutan atas ganti rugi lahan milik mereka yang terkena lokasi bandara perintis tersebut.
Ia mengatakan, untuk menjangkau Kepsul, memang ada transportasi laut. Akan tetapi, pada umumnya berupa kapal rakyat dengan lama pelayaran lebih dari 12 jam.
"Itu pun tidak setiap hari sehingga kurang efisien bagi para pengusaha yang akan ke sana. Bahkan, tidak jarang transportasi laut dari Ternate ke Kepsul tidak lancar. Tak pelak, urusan usaha pun terbengkalai," ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap pemda dan instansi terkait lainnya segera menyelesaikan kasus pemblokiran Bandara Emalamo tersebut agar transportasi udara bisa aktif kembali. (*/T007)