Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengendalikan operasi pengamanan World Water Forum Ke-10 melalui Posko Command Center 91 selama Operasi Puri Agung 2024 yang berada di ITDC Nusa Dua, Bali.
"Operasi Puri Agung merupakan operasi kepolisian terpusat, yang mana operasi ini dengan Sandi Puri Agung sengaja dibentuk, guna menjamin pemeliharaan keamanan yang dilaksanakan selama KTT World Water Forum berlangsung," kata Kepala Posko Command Center 91 Operasi Puri Agung 2024 Brigjen Pol Muhammad Firman dikutip dari keterangan tertulisnya di Denpasar, Kamis
Sebanyak 5.791 personel Polri yang tergabung dalam delapan satgas dan dua satgas wilayah dikendalikan melalui Posko Command Center 91.
Dari Command Center tersebut, para Dansatgas dapat memonitor langsung setiap kegiatan di mana seluruh anggota sudah disebar di lima klaster yang menjadi objek pengamanan yaitu klaster Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta dan Sanur.
"Kemudian untuk memonitor kegiatan pengamanan ini tidak hanya objek kegiatan, tetapi di objek-objek penginapan para delegasi nanti," katanya.
Firman menjelaskan Command Center 91 juga terkoneksi dengan kamera CCTV yang berada di Bali. Para petugas pada saat diperlukan untuk melaksanakan kegiatan di lapangan bila ada permasalahan, ancaman dan gangguan di lapangan dapat dikendalikan dengan cepat.
"Anggota sudah disebar berdasarkan surat perintah yang sudah dikeluarkan, kemudian untuk memonitor dan melaporkan situasi ada beberapa alat komunikasi untuk memonitor mereka berupa HT, kemudian CCTV yang terkoneksi dengan posko, kemudian CCTV yang terpasang di objek-objek tertentu, kemudian HT yang terkoneksi video analytic itu saja,"katanya.
Dirinya mengatakan, keberadaan posko ini untuk menjamin kegiatan aktivitas masyarakat tidak terganggu selama KTT WWF berlangsung mulai 18-25 Mei 2024. Menurutnya, masyarakat di Pulau Dewata juga telah terbiasa dengan adanya event nasional maupun internasional.
"Keberadaan operasi ini menjamin aktivitas dari masyarakat tidak terganggu, kemudian menjamin pelaksanaan KTT ini berlangsung dengan aman. Sehingga beriringan ini tentunya pengendalian anggota di lapangan tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat juga di lapangan," tutur Firman.
Dirinya berharap masyarakat Bali mendukung kegiatan ini dan sama-sama menjaga keamanan sehingga event internasional ini sebagai citra Indonesia di mata Internasional tetap terjaga.