Singaraja (Antara Bali) - Pedagang barang bekas di Pasar Mumbul, Singaraja, menolak dipindahkan ke Pasar Anyar, Kabupaten Buleleng, karena khawatir sepi pembeli.
"Sebaiknya Pasar Mumbul diperbaiki sehingga kami bisa berjualan lagi," kata Abdul Hamid, salah satu pedagang barang bekas di Pasar Mumbul, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Senin.
Ia yang ditunjuk sebegai Koordinator Pedagang Pasar Mumbul telah menemui pejabat Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kabupaten Buleleng untuk menyampaikan penolakannya itu.
Hamid menduga pasar yang terbakar pada saat Pilkada Kabupaten Buleleng, 22 April 2012, berlangsung itu akan direnovasi untuk selanjutnya ditempati para pedagang oleh-oleh khas daerah itu.
"Sementara kami akan dipindahkan ke Pasar Anyar dan Pasar Sukasada," katanya menambahkan.
Tentu saja hal itu ditolak oleh para pedagang yang masih berjualan di Pasar Mumbul. "Setelah kebakaran, justru kami-kami ini yang meramaikan Pasar Mumbul ini," kata Hamid.
Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Kabupaten Buleleng Gede Putu Satwika Yadnya mengakui bahwa Pasar Mumbul yang akan diperbaiki itu akan ditempati oleh para pedagang oleh-oleh.
Namun pihaknya tetap akan menampung aspirasi dari para pedagang lama yang menolak untuk dipindahkan. "Kami akan berbicara dengan mereka karena hal itu penting terkait rencana program revitalisasi pasar tradisional," katanya. (MDE/M038)
