Badung, Bali (ANTARA) - General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Handy Heryudhitiawan mengumumkan penutupan operasional sementara bandara selama 24 jam saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946.
"Pelaksanaan perayaan Nyepi tidak ada operasional bandara dari tanggal 11 Maret 2024 jam 06.00 Wita sampai tanggal 12 Maret 2024 jam 06.00 Wita," kata dia di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Handy menyebut selama itu juga seluruh pergerakan pesawat ditiadakan, kecuali apabila terjadi kondisi darurat.
Pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah melakukan koordinasi dengan unsur bandara dan keamanan untuk memastikan Hari Raya Nyepi berjalan lancar.
"Seperti di tahun-tahun sebelumnya, kami selalu laksanakan penghentian operasional bandara sementara pada saat Hari Raya Nyepi. Ini juga menjadi sebuah berkah bagi kami untuk mengistirahatkan semua fasilitas di bandara yang sangat sibuk pada hari-hari lainnya," ujar Handy.
Baca juga: PHRI Bali edukasi turis soal pantangan dan kondisi saat Nyepi
Ia juga menyampaikan bahwa selain tidak ada pergerakan pesawat, kondisi di dalam bandara menyesuaikan dengan Catur Brata Penyepian atau empat pantangan selama Nyepi seperti mematikan penerangan dan tidak ada aktivitas.
Sebanyak 70 personel tetap akan berada di dalam bandara dan disiagakan untuk mengantisipasi penerbangan darurat atau medical evacuation dengan syarat-syarat tertentu.
Dengan dihentikannya penerbangan selama 24 jam penuh, Angkasa Pura I mengakui ada 448 penerbangan terdampak karena tidak beroperasi, yang terdiri atas 244 penerbangan domestik dan 204 penerbangan internasional.
Namun, menurut Handy, hal itu tidak menjadi masalah dan dipahami pihak maskapai karena merupakan rutinitas tahunan di Pulau Dewata.
"Notam (notice to airmen) sudah disebar dua bulan sebelumnya, jadi mereka sudah antisipasi bahwa tanggal 11 Maret tidak ada penerbangan, yang berarti tidak jual tiket, ini hal berulang dan mereka sudah tahu, sudah paham," kata dia.
Baca juga: Pemprov Bali jamin WiFi tetap nyala saat Nyepi
Ia juga mengatakan menjelang Nyepi pergerakan pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai terpantau masih normal, rata-rata pengguna layanan antara 55 ribu sampai 60 ribu sehari.
"Untuk arus jelang Nyepi saat ini masih normal belum ada lonjakan karena saya lihat tampaknya yang perlu kita antisipasi masa periode libur panjang Lebaran karena jaraknya cukup dekat," tutur Handy.