Denpasar (ANTARA) - Perum Bulog Wilayah Bali menyebar beras medium Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke ratusan ritel untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan pangan menjelang Hari Raya Nyepi 11 Maret 2024 dan memasuki bulan puasa.
Pimpinan Wilayah Bulog Bali Sony Supriyadi di Denpasar, Selasa, menyebutkan ada 360 ritel yang mereka beri pasokan 1-2 ton beras SPHP dalam seminggu atau setara 200-400 karung.
“Sekitar 360 di seluruh Bali, kami melayani per minggu atau dua kali seminggu, memang kami sedang prioritaskan pasar murah dan di ritel modern diupayakan ada,” kata dia.
Di waralaba moderen tersebut, Bulog Bali menjual beras SPHP dalam kemasan 5 kg dengan harga Rp54.500 atau Rp10.900 per kilogram.
Baca juga: Bulog Bali alokasi CBP di pasar murah pemda sambut Galungan
Sony memastikan ketersediaan beras medium mereka cukup untuk Hari Raya Nyepi bahkan hingga tiga bulan ke depan, karena stoknya 9.000 ton baik untuk penjualan maupun bantuan pangan.
“Kalau stok kami masih aman, dalam artian kami jual SPHP stok kami 9.000 ton, 3 bulan ke depan masih aman, di samping itu kami menyiapkan untuk penyaluran bantuan pangan alokasi bulan Februari dan Maret,” ujarnya.
Selain kepastian ketersediaan, Bulog Bali juga memperhitungkan kondisi Hari Raya Nyepi 2023, dimana saat itu sepanjang Maret 600 ton beras SPHP habis terjual.
Menurut Sony, permintaan saat itu tidak setinggi tahun ini karena harga beras premium juga tidak tinggi seperti saat ini, yang menyentuh Rp16.500 per kilogram.
Dengan kondisi ini, Bulog Bali meminta masyarakat Pulau Dewata tak panik dalam membeli beras untuk kebutuhan hari raya.
“Ya tidak perlu panik ya, kami tetap mengupayakan tiap harinya kami menyediakan, ada pasar murah juga hampir tiap hari pasar murah 2-6 tempat sampai, kadang kami harus membagi tenaga teman-teman di seluruh kabupaten/kota juga jadi mohon pengertian masyarakat juga,” kata Sony.
Baca juga: Mendag pastikan stok beras Bulog cukup banyak untuk Ramadhan dan Idul Fitri