Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog menyalurkan bantuan tanggap darurat dan sekaligus mendirikan posko bencana untuk korban banjir yang terjadi di wilayah Bali, dalam membantu pemulihan masyarakat terdampak.
"Perum Bulog melalui Kantor Wilayah Bali bergerak cepat dalam merespons bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bali," kata Pemimpin Bulog Kantor Wilayah Bali M. Anwar sebagaimana keterangan di Jakarta, Sabtu.
Dikatakan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial, Bulog mendirikan dua posko tanggap darurat yang berlokasi di Kantor Wilayah Bulog Kanwil Bali, Jalan Raya Puputan No.35, Renon, Denpasar; serta di Banjar Dakdakan, Jalan Ken Arok No.20 B, Peguyangan, Denpasar.
Adapun bantuan yang disalurkan Bulog meliputi beras sebanyak 2.000 kilogram (kg) dan 250 paket sembako berisi beras premium kemasan 5 kg, minyak goreng 1 liter, dan gula konsumsi 1 kg.
Selain itu, lanjut Anwar, Bulog juga menyediakan makan siang dan makan malam gratis setiap hari di posko selama masa tanggap darurat.
"Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk hadir dan membantu masyarakat yang terdampak banjir di Bali,” ujarnya.
Dia menegaskan upaya yang dilakukan Perum Bulog itu sejalan dengan instruksi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang secara langsung meninjau lokasi banjir di Kabupaten Badung.
Dalam kunjungannya, kata Anwar, Presiden mendengar keluhan warga, mengecek kondisi rumah yang rusak, serta memerintahkan jajarannya untuk membantu perbaikan rumah dan memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi.
Lebih lanjut Anwar mengatakan bahwa Presiden menekankan agar seluruh instansi terkait bergerak cepat dan memastikan distribusi bantuan dilakukan secara cepat, tepat sasaran, dan merata, termasuk ke wilayah yang sulit dijangkau.
Melalui langkah tanggap darurat ini, Bulog berharap dapat meringankan beban masyarakat Bali yang terdampak sekaligus mempercepat proses pemulihan pasca bencana.
"Bantuan ini diharapkan mampu memberikan dukungan nyata bagi korban banjir agar dapat segera bangkit dari situasi sulit ini,” kata Anwar.
Sementara itu berdasarkan data sementara per Jumat (12/9) pukul 14.00 WITA, BPBD Provinsi Bali jumlah korban meninggal dunia akibat banjir mencapai 17 orang dan lima orang dalam pencarian. Rinciannya 11 orang meninggal dunia di Denpasar, Jembrana (2), Gianyar (3) dan Badung (1).
Saat ini Provinsi Bali dalam masa tanggap darurat pasca-bencana banjir yang ditetapkan selama satu minggu sejak Rabu (10/9). Pada masa tanggap darurat itu pemerintah fokus evakuasi korban dan pemenuhan kebutuhan logistik bagi para pengungsi.
Baca juga: PLN salurkan bantuan untuk korban banjir di Bali
Baca juga: Pertamina salurkan logistik untuk pengungsi terdampak banjir di Bali
Baca juga: Mensos salurkan logistik & santunan Rp2 miliar buat korban banjir Bali
Baca juga: PMI Pusat kirim 2,5 ton bantuan untuk korban banjir di Bali
