Denpasar (ANTARA) -
Panglima Komando Daerah (Pangdam) Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Harfendi menyatakan penambahan fasilitas di Rumah Sakit Angkatan Darat Udayana bertujuan memperluas cakupan layanan kesehatan baik kepada anggota TNI, keluarga TNI, maupun masyarakat umum.
Adapun fasilitas kesehatan yang diresmikan Pangdam Udayana di Denpasar, Bali, Selasa, yakni beberapa bangsal untuk pasien Ruang Anggrek, Ruang ICU, Poliklinik VIP, serta parkiran.
"Kami punya kewajiban untuk melayani masyarakat juga mengobati masyarakat. Jadi pemerintah berkeinginan rumah sakit tentara itu tidak hanya untuk mengobati prajurit PNS dan keluarga, tetapi semua masyarakat yang ada di sekitarnya," kata Pangdam Harfendi.
Pangdam memastikan fasilitas kesehatan yang pembangunannya dilaksanakan mulai Juni 2023 sampai dengan Februari 2024 itu memberikan pelayanan yang berkualitas bagi para prajurit, keluarga TNI, maupun masyarakat luas, yang akan berobat di RSAD Udayana.
Baca juga: Kodam Udayana upayakan perdamaian usai insiden penyerangan TNI
Ia berharap fasilitas kesehatan tersebut juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat Bali dan Nusa Tenggara terhadap RSAD Udayana, disamping mendukung program kesehatan nasional.
Karena itu Pangdam Udayana meminta seluruh tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di RSAD Udayana memiliki semangat yang sama dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih profesional, bermutu, dan ramah.
"Saya harapkan dengan meningkatnya fasilitas rumah sakit ini, tentunya juga pelayanan kita makin meningkat, bukan dari sarana prasarana saja, tetapi bagaimana sikap kita melayani dari aspek hospitalitas," katanya.
Ia enyampaikan rencananya bersama pejabat pengelola rumah sakit untuk memperbaiki beberapa ruangan di RSAD Udayana pada Maret 2024 agar bisa menampung lebih banyak masyarakat umum yang membutuhkan perawatan yakni poli rawat jalan kelas 1, kelas 2, dan kelas 3.
Baca juga: Kodam Udayana bersama masyarakat gencar tanam pohon untuk jaga alam
Apalagi status RSAD Udayana sebagai Badan Layanan Umum (BLU), kata dia, sehingga sesuai peraturan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yakni RS BLU harus memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa tanpa mengutamakan cari untung, namun tetap efisiensi dan produktivitas tinggi.
Selain itu Pangdam Udaya juga mengungkapkan pihaknya dalam proses membangun dua RS di Nusa Tenggara yakni RSAD di Kota Bima, NTB dan Rumah Sakit Tentara di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTB).
Pangdam Harfendi berharap masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan di berbagai RSAD Udayana dan semakin banyak masyarakat umum merasakan kehadiran TNI dalam hal layanan kesehatan.