Jajaran Komando Daerah Militer IX/Udayana gencar melakukan berbagai kegiatan seperti penanaman ribuan pohon berbagai jenis, pembersihan pemukiman warga masyarakat untuk menjaga alam agar tetap asri dan nyaman untuk ditinggali.
Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Harfendi di Denpasar, Bali, Senin mengatakan sejak peringatan Hari Juang Kartika TNI AD atau Hari Infanteri pada 15 Desember 2023, jajaran Kodam Udayana telah memulai menanam 1.000 pohon pada setiap jajaran mulai dari tingkat Kodam, Kodim hingga Korem.
Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Harfendi di Denpasar, Bali, Senin mengatakan sejak peringatan Hari Juang Kartika TNI AD atau Hari Infanteri pada 15 Desember 2023, jajaran Kodam Udayana telah memulai menanam 1.000 pohon pada setiap jajaran mulai dari tingkat Kodam, Kodim hingga Korem.
Harfendi menyatakan jumlah pohon yang akan ditanam oleh setiap jajaran akan terus bertambah pada 2024 dengan tujuan menjaga agar alam tetap lestari yang merupakan perpanjangan program Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yakni TNI bersama rakyat menyatu dengan alam.
"Bersatu dengan alam ini artinya adalah, kita menjaga alam karena alam tersebut bukan warisan, tetapi alam itu titipkan, artinya kita menerima titipan dari orang-orang sebelum kita dan titipan itu kita rawat dan titipkan lagi kepada generasi setelah kita," kata dia.
Menurut Pangdam pemahaman masyarakat yang memandang alam sebagai warisan cenderung melihat alam sebagai objek yang dipakai sesuka hati sehingga menghilangkan aspek memiliki alam itu serta tidak memikirkan aspek keberlanjutan dari alam itu sendiri.
Karena itu, Pangdam ingin agar masyarakat memandang alam sebagai sesuatu yang sifatnya titipan agar tidak muncul arogansi terhadap alam.
Atas kesadaran tersebut, di Kodam Udayana, Pangdam Harfendi menggerakkan anggota untuk aktif terlibat dalam upaya penghijauan lingkungan, pembersihan pemukiman penduduk, pemilihan sampah plastik hingga edukasi tentang penting dan mendesaknya hidup menyatu dengan alam.
"Banyak kegiatan sekarang yang dilakukan diantaranya, kita menanam pohon di daerah-daerah tandus, kita melakukan pembersihan di pasar, di sungai, di pantai khususnya plastik-plastik dan juga sampah-sampah lainnya," katanya.
Sebagai contoh, Pangdam Harfendi bersama stakeholder terkait lainnya melakukan penghijauan dan melaksanakan pembersihan dan pengangkutan sampah di jalur pendakian Pelawangan Sembalun atau Kawasan Gunung Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Di tempat tersebut, kata Pangdam terdapat banyak sampah yang dibuang oleh 3.000 orang pendaki setiap bulanya. Aktivitas membuang sampah sembarangan tersebut mengancam ekosistem yang ada di daerah tersebut yang juga berdampak pada citra pariwisata NTB.
"Kita menanam pohon di atas, kita mengambil sampah-sampah plastik. Ini akan berjalan terus karena ini merupakan program beliau (KASAD) dan kita," kata Harfendi.
Program penghijauan dengan tagline “TNI AD Bersama Rakyat, Menyatu dengan Alam” yang diusung Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak itu juga tersebar merata di tiga provinsi yakni Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di Bali, Pangdam Udayana melakukan perbaikan ekosistem air dengan menuangkan Eco Enzyme sebanyak 20.000 liter di Danau Batur Kintamani, Kabupaten Bangli.