Denpasar (ANTARA) - Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Bali, menolak masuk sebanyak 1.230 orang warga negara asing (WNA) pada periode 1 Januari hingga 28 Desember 2023 melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, atau meningkat 766 penolakan dibanding tahun sebelumnya.
“Penolakan masuk salah satunya karena tidak memiliki visa RI atau dokumen perjalanan sebanyak 429 WNA,” kata Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Suhendra di Denpasar, Jumat.
Ia merinci penolakan WNA itu selain karena tidak memiliki visa RI, juga karena masa berlaku paspor yang kurang dari enam bulan sebanyak 146 orang, cekal sebanyak 17 orang.
Selanjutnya, tercatat memiliki rekam jejak kejahatan di antaranya terkait kriminal, pedofilia dan kejahatan lainnya sebanyak delapan orang dan alasan lainnya yakni sebanyak 597 WNA yang ditolak masuk RI melalui Bandara Ngurah Rai.
Mereka ditolak masuk wilayah Indonesia saat melalui meja pemeriksaan Imigrasi kedatangan internasional.
Selain menolak masuk WNA, Imigrasi Ngurah Rai juga melakukan penundaan keberangkatan 842 Warga Negara Indonesia (WNI) karena diduga menjadi pekerja migran Indonesia non prosedural.
Pengawasan keimigrasian dilakukan lebih ketat saat WNI melakukan permohonan penerbitan paspor dengan ditolaknya 1.206 permohonan paspor.
Salah satu alasan penolakan itu karena diduga akan digunakan untuk menjadi pekerja migran Indonesia tanpa prosedur yang sah.
Di sisi lain, untuk memperketat pengawasan WNA di Bali, Imigrasi memanfaatkan teknologi sistem identifikasi berbasis wajah atau Face Recognition Identification System.
Ada pun skemanya, sistem tersebut mengambil foto penumpang secara langsung untuk dilakukan verifikasi dengan data yang terdapat dalam paspor serta data visa atau izin tinggal.
Selain itu, juga digunakan Sistem Informasi Profil Penumpang (SIPP) dan sistem pengawasan imigrasi atau Immigration Alert Surveillance System (IASS) sebagai aplikasi pendukung pengawasan keimigrasian.
Sementara itu, perangkat pemeriksaan keimigrasian otomatis atau autogate sedang dipasang sebanyak 30 unit perangkat canggih itu di Bandara Ngurah Rai sejak Oktober 2023 dan ditargetkan dapat digunakan pada Januari 2024.
Pada kuartal pertama 2024, rencananya kembali ditambahkan sebanyak 50 unit autogate sehingga menjadi terpasang sebanyak 60 perangkat di area kedatangan internasional dan 20 perangkat di area keberangkatan internasional.
Baca juga: Imigrasi Ngurah Rai Bali setor Rp1,89 triliun PNBP
Baca juga: Imigrasi Ngurah Rai Bali benahi layanan cegah pungli
Baca juga: Imigrasi Bali deportasi WNA Australia dan Rusia langgar izin tinggal