Lebak (Antara Bali) - Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) mencapai 50 ekor berdasarkan 'camera trap' atau kamera pengintai yang dipasang di sejumlah titik lokasi di wilayah itu.
"Selama ini habitat populasi satwa yang dilindungi itu relatif aman," kata Kepala Balai TNGHS Agus Priambudi di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa, menanggapi seekor macan tutul jantan yang sempat terperangkap jaring warga di kawasan Baduy, Kanekes, hingga dua hari dan bisa lepas kembali.
Pihaknya hingga kini belum bisa memastikan populasi macan tutul yang terlihat kamera pengintai sebanyak 50 ekor. Sebab pemasangan 'camera trap' hanya beberapa titik lokasi saja dan belum menjangkau seluruh areal TNGHS.
Pemasangan kamera pengintai memerlukan dana cukup besar, sehingga secara keseluruhan belum terdata jumlah pasti populasi satwa langka tersebut. "Kami menargetkan selama lima tahun populasi macan tutul jawa bertambah keturunan anaknya sekitar tiga persen," katanya.
Menurut dia, populasi macan tutul di kawasan TNGHS harus dijaga dan dilestarikan, terlebih binatang tersebut masuk kategori dilindungi pemerintah. (LHS/T007)
Macam Tutul Taman Nasional 50 Ekor
Selasa, 15 Januari 2013 16:59 WIB