Lebak (Antara Bali) - Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) yang masuk perangkap di kawasan Baduy Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, diperkirakan berjenis kelamin jantan.
"Saya kira macan tutul itu masuk perangkap saat mencari makanan," kata Usep Suparno, seorang petugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak di Rangkasbitung, Senin.
Macan tutul yang terjerat perangkap itu berat badannya sekitar 80 kilogram dengan panjang 1,5 meter. Macan tutul berwarna kuning keemasan agak gelap itu masuk kategori langka dan dilindungi.
Habitat satwa tersebut di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) kemungkinan terganggu akibat adanya penebangan liar. Selain itu, mangsanya seperti babi hutan, kancil dan lainya sudah menipis.
Kepala Desa Kanekes yang juga kepala adat Baduy, Daenah mengatakan, pihaknya sudah melaporkan macan tutul yang terperangkap itu kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak dan BKSDA Provinsi Banten.
Macan tutul berukuran besar itu masuk perangkap sejak Jumat (11/1) malam dan lepas kembali Minggu (13/1) setelah merusak jaring jerat warga setempat.
Usep Suparno menambahkan, macan tutul jenis jantan biasanya masuk ke permukiman maupun lahan pertanian milik warga karena habitatnya rusak. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat menjaga dan melindungi binatang langka tersebut.
Wilayah hutan Kabupaten Lebak merupakan habitat macan tutul. "Kita minta binatang-bintang yang dilindungi itu tidak dibunuh," katanya. (*/T007)
Macan Tutul Terperangkap Berhasil Lepas
Senin, 14 Januari 2013 21:41 WIB