Singaraja (Antara Bali) - Hujan deras yang disertai angin kencang melanda Kabupaten Buleleng, wilayah utara Bali, mengakibatkan banyak pohon tumbang dan tanah longsor yang merenggut seorang korban jiwa.
Korban Cening Malat yang akrab disapa Men Suar (52), meninggal akibat tertimbun longsor di belakang rumah tempat tinggalnya, Sabtu (12/1) malam.
Korban, istri dari Ketut Suarta alias Pan Suar, menghembuskan napas terakhir dalam perawatan intensif di RSU Kerta Usadha Singaraja. Sementara sang cucu, Made Andi Sastrawan (2), yang juga terkena musibah itu, menjalani perawatan di Ruang Kamboja RSUD Buleleng di Singaraja.
Putra kedua dari pasangan Made Ardika (28) dan Ni Made Suartini (23) malam itu menginap di rumah kakeknya, Pan Suar. "Hujan deras sejak siang hari membuat tebing setinggi 7-8 meter di belakang rumah korban longsor menimpa rumah yang baru 'dibedah'," tutur Made Ardika, anak korban saat menjaga buah hatinya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Putu Dana bersama tim Satgas langsung meninjau lokasi longsor, termasuk meninjau bencana angin kencang yang membuat pohon bertumbangan di berbagai tempat.
Sementara pohon tumbang menimpa bangunan gudang sirkel milik Mangku Nyoman Muliarta, mantan Ketua DPRD Buleleng di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, dengan kerugian sekitar Rp5 juta.
Pohon tumbang dan tanah longsor di beberapa titik jalan jurusan Kubutambahan-Kintamani sore itu sempat membuat arus lalu lintas macet. Hujan deras disertai angin kencang juga mengakibatkan pohon tumbang di beberapa lokasi, seperti jalan jurusan Tamblang-Bontihing, Kecamatan Kubutambahan. (*/T007)
