Jembrana (ANTARA) - Bulog Kabupaten Jembrana, Bali menyebutkan stok beras cukup sampai akhir tahun ini, dengan jumlah mencapai 500 ton.
“Stok kami saat ini mencapai 500 ton dan cukup sampai akhir tahun untuk mencukupi kebutuhan di Jembrana. Tapi, kalau masih kurang, bisa diambilkan dari gudang Bulog terdekat,” kata Kepala Gudang Bulog Wayan Adi Astika saat menerima kunjungan Wakil Bupati Jembrana Gede Ngurah Patriana Krisna di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Rabu.
Ia mengatakan stok beras di Bulog bersifat nasional, sehingga gudang di institusi ini saling berkaitan termasuk dalam membagi stok beras.
Menurut dia, Kantor Wilayah Bulog Bali juga memastikan stok beras di provinsi ini aman hingga akhir tahun.
Terkait kenaikan harga beras, dia mengaku, sudah mendapatkan penugasan dari Bappenas untuk melakukan stabilisasi harga pasar.
“Sudah ratusan ton beras kami distribusikan di Jembrana. Selain untuk menjaga pasokan, juga untuk stabilisasi harga,” katanya.
Ia berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, harga beras bisa kembali normal, serta apa yang pihaknya lakukan bisa menyentuh masyarakat.
Menanggapi jumlah stok beras serta upaya dari Bulog, Wakil Bupati Jembrana Patriana mengatakan, pihaknya akan terus memantau harga beras di pasaran, yang jika diperlukan akan bersurat ke Kepala Bulog untuk melakukan operasi pasar.
“Jika upaya-upaya yang sudah dilakukan tidak mampu menurunkan harga beras, maka harus dilakukan operasi pasar. Untuk melakukan itu, kami akan bersurat resmi,” katanya.
Selain itu, ia mengingatkan siapa pun untuk tidak mempermainkan harga dan pasokan beras, karena pemerintah siap melakukan operasi pasar.
"Menimbun serta menaikkan harga akan membuat rugi diri sendiri, karena pemerintah siap melakukan operasi pasar agar harga beras turun dan stabil,” katanya.
Patriana mengatakan, berdasarkan keterangan dari Bulog, lembaga ini sudah mendistribusikan ratusan ton beras ke pedagang dan warung dengan harga Rp9.950 per kilogram, serta harga eceran tertinggi dipatok Rp10.900 per kilogram.
Dengan harga eceran tertinggi yang sudah dipatok itu, ia berharap, pedagang tidak menaikkan harga beras dari Bulog sehingga tidak membebani masyarakat.
Berdasarkan pantauan Pemkab Jembrana, menurut dia, meskipun tidak terjadi kelangkaan, harga beras belakangan ini naik dan mulai ada keluhan dari masyarakat.
“Karena itu kami segera koordinasi ke sini, mengantisipasi sejak dini agar kenaikan harga beras tidak terus berlanjut apalagi sampai terjadi kelangkaan,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, selain Bulog, Pemkab Jembrana siap melakukan operasi pasar agar harga beras turun.
“Beras adalah kebutuhan pokok yang paling utama, harga yang terlalu tinggi akan berpengaruh besar terhadap ekonomi masyarakat,” katanya.
Baca juga: Bulog Bali mulai bagikan beras gratis ke 194 ribu penerima
Baca juga: Presiden cek stok beras di gudang Bulog Bogor dan Jakarta
Baca juga: Bulog Bali: Harga beras premium naik, permintaan beras SPHP melonjak