Gianyar, Bali (ANTARA) - Pelukis muda asal Gianyar, Bali, Wayan Damar Langit Timur melakukan pameran tunggal bertajuk “akil balig” dengan menampilkan 25 karya kombinasi bertema imajinatif dan unsur budaya Pulau Dewata.
“Inspirasi berasal dari imajinasi saya, kemudian dari film dan budaya Bali,” kata Damar di Gianyar, Bali, Jumat.
Pameran tersebut diadakan di Kulidan Space, Desa Guwang, Kabupaten Gianyar, 28 Juli hingga 12 Agustus 2023.
Pelukis yang tepat berusia 17 tahun saat pembukaan pameran tunggal itu menampilkan goresan sederhana berupa rupa sang ayah, yang dibuat pada 2011 atau saat dirinya berusia lima tahun.
Seiring berjalannya waktu, karya yang ditampilkan menyesuaikan perkembangan usia pelajar kelas II salah satu SMK teknologi dan informasi di Denpasar itu.
Sebagian besar karya-karyanya yang dituangkan menggunakan cat akrilik di kain kanvas itu tidak lepas dari kreasi imajinatif misalnya makhluk mitologi di antaranya naga.
Selain itu, ada juga ogoh-ogoh hingga sosok kura-kura raksasa dalam mitologi Hindu, Bedawang Nala.
Karya seni rupa kekinian juga mengalihkan pandangan pengunjung di antaranya karya digital berupa sosok atau karakter dalam film yang diangkat dari komik Marvel.
Sementara itu, Kurator Marlowe Bandem menyebutkan karya pemuda itu tak hanya menampilkan keahlian teknis tapi juga menampakkan imajinasi yang menjalin dialog masa kini dan masa depan, tradisi dan inovasi.
“Inilah identitasnya seorang anak beranjak dewasa, pelukis yang bergerak maju dalam penggambaran artistik namun erat dengan akar budayanya,” ucapnya.
Capaian pelukis muda itu tidak terlepas dari peran kedua orang tuanya, Made Bayak dan Ni Komang Kartika Tri Dewi yang memberi ruang mengekspresikan bakat sejak dini anak tunggalnya itu.
“Saya hanya menyediakan media saja, selebihnya itu karyanya dia,” ucap Made Bayak.
Damar pertama kali ikut pameran lukisan karya anak-anak secara kolektif pada 2011 di Nusa Dua, Bali.
Total sudah ada 17 pameran bersama seniman lainnya baik di Bali, Jakarta hingga Hamburg, Jerman pada Oktober 2018.*