Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali, menyasar seluruh desa yang ada untuk pelaksanaan operasi pasar elpiji subsidi ukuran tiga kilogram sehubungan keterbatasan pasokan yang terjadi selama beberapa hari terakhir.
“Kemarin per kecamatan, untuk hari ini kami sudah menuju per desa,” kata Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa setelah aksi lingkungan di aliran Sungai Ayung Bendungan Oongan Denpasar, Bali, Jumat.
Dalam operasi pasar elpiji itu, kata dia, dari 43 desa yang ada akan mendapat alokasi 200 tabung gas elpiji dengan warna khas hijau muda itu per desanya.
Operasi pasar, lanjut dia, menjadi salah satu solusi atas keterbatasan stok yang terjadi di sejumlah wilayah di Bali dan memastikan kelancaran pasokan di tingkat konsumen.
Sedangkan terkait harga, kata dia, akan perlahan kembali stabil menyesuaikan pasokan yang mulai tersedia di masyarakat.
“Itu masih akan menyesuaikan dengan jumlah pasokan elpiji di Denpasar. Kami yakin dua tiga hari ini pasokan elpiji di Denpasar sudah akan kembali normal,” katanya.
Terkait harga, Manager Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi menyebutkan masyarakat mengeluhkan harga elpiji subsidi mencapai hingga Rp30 ribu per tabung.
Ia memastikan harga tersebut bukan terjadi di tingkat pangkalan resmi namun ulah spekulan.
“Saya pastikan itu tidak dibeli di pangkalan, tapi kemungkinan di pengecer. Kami imbau masyarakat agar membeli elpiji tiga kilogram di pangkalan resmi,” katanya.
Ada pun harga elpiji tiga kilogram di tingkat pangkalan resmi yang mencapai 109 unit pangkalan mencapai Rp18 ribu per tabung.
PT Pertamina (Persero) menambah pasokan elpiji ukuran tiga kilogram di Bali mencapai 114.800 tabung atau setara 340 metrik ton.
Ia menjelaskan tambahan alokasi itu melebihi rata-rata konsumsi harian pada Mei 2023 untuk elpiji tiga kilogram di Bali mencapai hingga 2.900 metrik ton.
Ada pun dari tambahan pasokan elpiji subsidi itu, Denpasar mendapatkan alokasi paling besar yakni mencapai 28 ribu tabung.