PT PLN (Persero) menghadirkan sarana dan prasarana laboratorium komputer bagi anak-anak kurang mampu yang menempuh pendidikan di Yayasan Pasraman Gurukula, Bangli, Bali sebagai bentuk kontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan dalam masyarakat.
Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali Krisantus Hendro Setyawan dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Bali, Rabu mengatakan PLN terus mendukung pembangunan nasional tidak saja menyediakan infrastruktur kelistrikan yang handal, tetapi juga berkomitmen memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan di masyarakat khususnya anak-anak kurang mampu.
Penyerahan bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli tersebut dilaksanakan di Wantilan Gurukula Laksmi, Kubu, Bangli berupa 10 unit komputer, 10 unit laptop, beserta instalasi dan sambungan internet yang didukung oleh iconnet untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
“Kami berharap bantuan ini dapat mensinergikan hubungan baik antara PLN dan masyarakat dalam bidang pendidikan,” kata Krisantus.
Krisantus berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, serta meningkatkan kemampuan siswa dalam pemanfaatan teknologi informasi.
Sementara itu, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar yang hadir saat itu mengapresiasi upaya PLN atas dukungan yang telah diberikan kepada anak-anak di Yayasan Gurukula.
“Kita patut berbangga dan berterima kasih kepada PLN yang telah banyak melakukan gerakan sosial, maupun update pelayanan PLN di Kabupaten Bangli,” kata Wayan Diar.
Wayan Diar mengatakan keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak untuk mendapatkan fasilitas pendidikan di Yayasan Gurukula utamanya menjadi tugas pemerintah tetapi tidak menutup kemungkinan partisipasi dari pihak lain yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak-anak di Kabupaten Bangli.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan Yayasan Gurukula I Nyoman Arimbawa menjelaskan Yayasan Gurukula saat ini menampung 43 siswa SMP dan SMA yang sekaligus diberikan fasilitas asrama.
“Untuk sekarang belum dibuka pendaftaran namun, tahun depan sudah ada siswa yang siap mendaftar sebanyak 42 orang masuk TK dan 27 siswa untuk SD,” katanya.
Arimbawa menyebutkan di Yayasan Gurukula, Bangli pendidikan karakter bagi anak-anak menempati posisi yang utama, sehingga saat proses belajar mengajar, anak-anak tidak diperbolehkan membawa handphone.
Namun, demikian hal tersebut dikompensasi dengan penyediaan sarana IT yang sudah cukup memadai, yakni ada dua laboratorium komputer, walaupun terdapat keterbatasan jumlah guru sehingga mengurangi efisiensi dalam pembelajaran.
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah ikut berpartisipasi melengkapi fasilitas yang diperlukan di Yayasan Gurukula.