Buleleng (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika mengaku salut dengan pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Kabupaten Buleleng dan dinilai strategis untuk mendukung pengembangan industri komunikasi dan sekaligus menambah objek wisata baru.
"Visi pembangunannya jauh ke depan dan sangat visioner. Dari kemajuan zaman, ini potensial. Dari yang blank spot bisa teratasi. Ini luar biasa, kemajuan yang futuristik," kata Pastika di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Jumat.
Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali setinggi 115 meter atau dengan total setinggi 1.636 di atas permukaan laut (dpl) saat ini sedang dalam proses pembangunan di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng.
"Hambatan kita selama ini blank spot. Bayangkan orang Buleleng yang harus pakai parabola dan ribet sebagainya untuk mendapatkan siaran televisi," ujar mantan Gubernur Bali dua periode itu saat mengunjungi pembangunan Turyapada Tower tersebut.
Baca juga: Bali bangun menara pencakar langit setinggi 115 meter di Buleleng
Dengan pembangunan Turyapada Tower maka masyarakat di Bali utara, terutama di Kabupaten Buleleng, serta di Kabupaten Jembrana dan Karangasem dapat optimal menggunakan layanan telekomunikasi dan televisi.
Menurut dia, hadirnya tower itu akan menginspirasi lahirnya proyek-proyek sejenis di tempat lain sesuai kebutuhan. Terlebih saat ini sektor komunikasi itu sangat penting. Ini satu-satunya di Indonesia dan akan bisa menambah kekayaan objek wisata di Bali.
"Kehadiran tower ini juga sangat strategis ke depannya untuk mendukung pengembangan industri di wilayah ini. Ini nilai yang besar, bukan sekadar dapat pemasukan dari karcis (pengunjung)," ujar Pastika.
Baca juga: Gubernur Koster minta pembangunan tower dan shortcut utamakan kualitas
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika,dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali Gede Pramana mengatakan pembangunan menara telekomunikasi Taman Teknologi Turyapada Tower direncanakan selesai secara keseluruhan Oktober mendatang.
Saat ini pembangunan sudah mencapai 30 persen lebih. Namun demikian diharapkan bulan Agustus 2023 ini, pemancar tower bisa rampung sehingga dapat dimanfaatkan.
Pramana menambahkan tower yang didanai dengan total anggaran Rp450 miliar itu yang berada di areal seluas 3,1 hektare. Di bagian puncak dari Turyapada Tower menjadi pemancar siaran TV digital terestrial, telekomunikasi seluler, internet, dan komunikasi radio komunitas.
Selain itu juga dilengkapi wahana edukasi berupa planetarium, sky walk, restoran putar, dan jembatan kaca pada badan tower.
Gede Pramana mengklaim menara ini nantinya tak kalah dari menara terkenal di dunia seperti Menara Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower dan Macau Tower.
Peletakan batu pertama pembangunan menara (tower) telekomunikasi Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali telah dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster pada 23 Juli 2022.
Turyapada Tower dinilai strategis bagi industri komunikasi - pariwisata
Sabtu, 29 April 2023 20:59 WIB