Denpasar (Antara Bali) - Ratusan peserta mengikuti turnamen olahraga rekreasi "Ceki" 2012 yang datang dari seluruh kabupaten dan kota di Bali.
"Saya optimistis untuk dapat memenangkan turnamen olahraga rekreasi `Ceki` yang baru pertama kali diselenggarakan di Bali," kata Komang Kuna Winaya, seorang peserta turnamen di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan permainan "Ceki" sebenarnya tidak asing bagi warga Pulau Dewata. Karena permaian kartu "Ceki" tersebut sudah menjadi budaya, yang biasa digelar di sela-sela senggang kegiatan adat, seperti begadang ketika ada upacara kematian atau perkawinan.
"Permainan kartu `Ceki` digelar biasanya saat senggang kegiatan upacara adat atau sekadar untuk hiburan untuk mengusir penat," katanya.
Tetapi untuk menambah semangat permainan ketika menggelar ceki, kata dia, biasanya diisi taruhan duit.
"Namun turnamen kali ini benar-benar untuk mengasah otak. Dengan pesertanya dari berbagai daerah tersebut, saya sudah berlatih sebelumnya agar bisa mengimbangi permainan lawan," ucapnya.
Ia menambahkan dalam permainan ada aturan, tidak seperti permainan yang biasa diselenggarakan saat mengisi waktu luang.
"Sistem permainan dari 11 lembar kartu tidak ada `srigat` yaitu tiga kartu berbeda dalam satu rumpun," ujar pria asal Kabupaten Tabanan itu.
Sebelumnya, Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Daerah Bali Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi mengatakan turnamen olahraga rekreasi ini diikuti sebanyak 500 peserta yang digelar selama dua hari hingga hari Minggu (9/12).
"Kami sampai menolak peserta yang ingin ikutserta bertanding dalam turnamen olahraga rekreasi tersebut," katanya.
Oka Ratmadi mengatakan turnamen olahraga rekreasi "ceki" itu baru pertama kali diselenggarakan di Pulau Dewata. Olahraga rekreasi ini mirip seperti permainan bridge. (LHS)