Kantor Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar sementara mendatangkan beberapa dokter hewan ahli forensik untuk meneliti penyebab matinya seekor paus sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pantai Yeh Malet, Karangasem, Bali, Rabu.
"Beberapa dokter hewan sudah dihubungi dan dalam perjalanan ke lokasi yakni drh. Bilqis FKH dari Universitas Airlangga ahli patologi dan forensik hewan, drh. Dwi Suprapti beserta dokter hewan yang berdomisili di Bali. Rencana esok akan nekropsi paus pagi hingga siang," kata Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Permana Yudiarso sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis di Denpasar, Bali, Rabu malam.
Yudiarso mengatakan saat ini, untuk penanganan paus tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Karangasem untuk memasang garis polisi di lokasi dan memantau malam ini hingga selesai penguburan selesai.
Hal tersebut, kata dia, penting dilakukan untuk mencegah pencurian daging atau bagian tubuh lain oleh masyarakat dan mengatur masyarakat yang datang menyaksikan paus tersebut.
"Kami sudah koordinasi terkait peminjaman alat berat dari Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Klungkung. Untuk mobilisasi eskavator akan dikerahkan mulai esok pagi ke lokasi," kata dia.
Yudiarso menjelaskan paus sperma yang terdampar mati di Pantai Yeh Melet, Wates, Kabupaten Karangasem, Bali tersebut pada awalnya masih dalam keadaan hidup saat terdampar di Pantai Lepang, Klungkung, Bali, Rabu pagi.
Setelah mendapatkan informasi adanya paus yang terdampar, Polres Klungkung, BPBD Klungkung, penyuluh perikanan Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Klungkung, serta masyarakat setempat melakukan penanganan dengan mendorong paus tersebut ke tengah laut.
Setelah beberapa saat, proses penyelamatan paus tersebut pun berhasil.
"Paus masih hidup dan berenang ke arah Timur. Kejadian ditemukan sekitar pukul 07.38 WITA dan berhasil kembali ke laut pada pukul 08.39 WITA," kata dia.
Setelah itu, pada siang harinya, BPSPL Denpasar bersama Polres Karangasem, BKSDA Bali, Yayasan Bali Bersih, Bali Exotic Marine Park, masyarakat setempat menangani paus sperma yang sama dengan kejadian pagi hari di Klungkung.
Saat ditemukan lagi, paus tersebut sudah dalam kondisi mati di Pantai Yeh Melet, Wates, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem sekitar pukul 13.14 WITA.
Yudiarso mengatakan penanganan selanjutnya akan dilanjutkan pada esok hari Kamis 6/4/2023.
Yudiarso menjelaskan paus sperma yang terdampar mati di Pantai Yeh Melet, Wates, Kabupaten Karangasem, Bali tersebut pada awalnya masih dalam keadaan hidup saat terdampar di Pantai Lepang, Klungkung, Bali, Rabu pagi.
Setelah mendapatkan informasi adanya paus yang terdampar, Polres Klungkung, BPBD Klungkung, penyuluh perikanan Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Klungkung, serta masyarakat setempat melakukan penanganan dengan mendorong paus tersebut ke tengah laut.
Setelah beberapa saat, proses penyelamatan paus tersebut pun berhasil.
"Paus masih hidup dan berenang ke arah Timur. Kejadian ditemukan sekitar pukul 07.38 WITA dan berhasil kembali ke laut pada pukul 08.39 WITA," kata dia.
Setelah itu, pada siang harinya, BPSPL Denpasar bersama Polres Karangasem, BKSDA Bali, Yayasan Bali Bersih, Bali Exotic Marine Park, masyarakat setempat menangani paus sperma yang sama dengan kejadian pagi hari di Klungkung.
Saat ditemukan lagi, paus tersebut sudah dalam kondisi mati di Pantai Yeh Melet, Wates, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem sekitar pukul 13.14 WITA.
Yudiarso mengatakan penanganan selanjutnya akan dilanjutkan pada esok hari Kamis 6/4/2023.