Tabanan (ANTARA) - Warga Muslim yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tabanan, Bali, menyatakan sepakat menjalankan ibadah shalat Tarawih pertama di rumah masing-masing pada 22 Maret mendatang saat Hari Suci Nyepi Caka 1945.
"Kami warga LDII sepakat Nyepi sebagai hari suci umat Hindu harus berjalan aman, nyaman, tenang, dan damai," kata Ketua Pimpinan Cabang (PC) LDII Kecamatan Tabanan Imam Hambali di Tabanan, Senin.
Oleh karena itu, ujar dia, kegiatan shalat Tarawih atau kegiatan lain seperti tadarus (membaca Alquran) di hari pertama Ramadhan akan dilaksanakan di rumah masing-masing.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi dan menjaga keharmonisan dengan umat Hindu yang sedang menjalankan Hari Suci Nyepi.
Ia pun menegaskan di Gedung Sekretariat DPD LDII Tabanan juga tidak mengadakan acara apapun pada hari pertama puasa.
"Hal ini sebagai bentuk menyama braya (persaudaraan) dan toleransi terhadap umat Hindu yang ada di Tabanan. Kita semua adalah saudara yang wajib saling menjaga dan menghormati," ujarnya.
Baca juga: Nyepi jadi momentum tingkatkan nilai-nilai kemanusiaan
Menurut Hambali, Tarawih di rumah masing-masing itu juga mendukung kesepakatan bersama tentang seruan bersana Nyepi yang telah ditandatangani majelis lintas agama bersama pemerintah, aparat, dan pihak terkait, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kecamatan.
"Sebagai upaya menjunjung tinggi toleransi, juga kami wujudkan dalam bentuk program LDII Tabanan Ngejot atau LDII Tabanan Berbagi," katanya.
Pada Senin (20/3) ini pemuda LDII Tabanan menyambangi Balai Banjar Malkangin, Tabanan. Mereka bertemu anggota seka teruna-teruni (STT) yang telah merampungkan pembuatan ogoh-ogoh.
Pemuda LDII menyerahkan air mineral kepada anggota STT yang akan dibawa saat parade ogoh-ogoh pada Selasa (21/3) sore.
Pihaknya berharap pelaksanaan Nyepi yang berbarengan dengan awal Ramadan ini bisa berjalan aman, tertib dan lancar, dan membawa kedamaian untuk kita semua.
Baca juga: Pawai ogoh-ogoh jelang Nyepi jadi daya tarik turis ke Bali