Denpasar (Antara Bali) - Pemanfaatan biogas dalam program sistem pertanian terintegrasi (Simantri) di Bali yang dibangun oleh rumah tangga di sekitar kandang hingga kini belum maksimal.
Hal itu akibat faktor jarak antara kandang sapi dengan tempat permukiman yang relatif jauh, sehingga perlu penyempurnaan pada pengembangan simantri selanjutnya, kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Ir Ida Bagus Wisnuardana di Denpasar, Minggu.
Pada sarasehan tentang evaluasi pencapaian program pembangunan Bali Mandara yang dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Ketua Tim Koordinasi Simantri, Wisnuardana, menambahkan, peningkatan populasi ternak sapi kini mencapai sekitar 11.000 ekor.
Penambahan populasi itu belum termasuk induk sapi betina yang sedang bunting dan segera beranak.
Khusus pengembangan sektor peternakan, petani yang terhimpun dalam kelompok Simantri mendapat bantuan 21 sapi terdiri atas 20 ekor bibit atau betina dan seekor pejantan.
Sapi betina itu diarahkan untuk mendukung pusat pembibitan sapi, sekaligus terobosan dalam meningkatkan populasi sapi bali.
Ida Bagus Wisnuardana menjelaskan, Gubernur Mangku Pastika bertekad untuk terus memperbanyak Simantri di daerah pelosok pedesaan di delapan kabupaten dan satu kota di Bali. (*/T007)