Bangli (Antara Bali) - Bupati Bangli I Made Gianyar terkesan atas reaktor biogas di rumah I Ketut Kapul di Desa Tiga, Kecamatan Susut, Selasa.
"Kalau saja di setiap desa ada satu unit reaktor biogas, maka kami bisa mendanainya dari APBD," kata Bupati di sela-sela kunjungannya ke rumah Kapul.
Bupati mendatangi rumah Kapul setelah mendapat informasi dari tim pengembangan program Biogas Rumah (Biru) Provinsi Bali dan Yayasan Idep, lembaga non-pemerintah di Kabupaten Bangli.
Kapul memanfaatkan teknologi Biru itu sudah delapan bulan terakhir dengan membangun reaktor di rumahnya. Selain memanfaatkan gasnya untuk keperluan dapur, Kapul juga memanfaatkan ampas dari biogas atau "bioslurry" sebagai pupuk organik untuk kebun jeruk dan cabainya seluas 40 meter persegi.
"Bioslurry" itu juga untuk pakan 300 ekor lele yang berada di kolam seluas 4,5 x 3 meter. "Dengan memakai biogas rumah dari program Biru saya tidak perlu membeli gas lagi. Saya juga dapat pupuk organik gratis. Lele saya juga lebih cepat tumbuh dan kebun saya sekarang bebas lalat, tidak seperti dulu waktu menggunakan pupuk dari kotoran ayam," katanya kepada Bupati.
Dalam mengembangkan Biru, Kapul mendapat bimbingan dari Yayasan Idep Selaras Alam, Biru Bali, Yayasan Bali Organik Association (BOA), Yayasan Manikaya Kauci, Yayasan Sunari, dan CV Mitra Usaha Mandiri.
Program Biru merupakan program kemandirian energi di Bali yang dilaksanakan oleh Lembaga Hivos bersama-sama dengan beberapa lembaga lokal.(M038)