Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali melalui Dinas Pariwisata setempat menggerakkan ekonomi kreatif melalui "Buleleng Creative Movement" (Gerakan Buleleng Kreatif) dengan memfasilitasi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) pascapandemi COVID-19.
"Kegiatan yang pertama kali diadakan itu menjadi salah satu sarana untuk mengawali pergerakan ekonomi kreatif Buleleng, sekaligus doa bersama untuk kelancaran pelaksanaan KTT G20 di Bali," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, dalam keterangan yang diterima di Singaraja, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di eks Pelabuhan Buleleng pada 12-13 November tersebut menjadi momentum bangkitnya ekonomi kreatif. Bidang ini menjadi salah satu unggulan pada saat pandemi yang dapat mendukung ekonomi di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.
Oleh sebab itu, kegiatan yang merupakan kolaborasi dengan Komite Ekonomi Kreatif Buleleng dan Melor Bali itu diharapkan dapat memberikan ide baru pada anak muda Buleleng yang mendominasi sektor ekonomi kreatif untuk mulai mengarahkan diri dalam mengembangkan usahanya.
Baca juga: Pj Bupati Buleleng: Gerakan Pembumian Pancasila tangkal radikalisme
Pihaknya juga mengapresiasi kegiatan yang mengundang khalayak ramai dan pelaku ekonomi kreatif setelah beberapa tahun belakangan tidak melaksanakan kegiatan yang melibatkan keramaian karena pergerakan ekonomi kerakyatan di Buleleng jadi semakin menggeliat.
Sekda Suyasa menambahkan pandemi mengajarkan masyarakat untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat usaha yang dapat mendorong sektor ekonomi, terbukti hingga saat ini terlihat pertumbuhan ekonomi di Buleleng menunjukkan trend positif berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Buleleng.
"Nantinya kegiatan seperti ini harus dirancang agar diperluas, sehingga dapat mendorong ekonomi secara masif," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Ekonomi Kreatif Buleleng Gede Subianta Eka Kresnawan selaku inisiator menjelaskan bahwa kegiatan yang difasilitasi oleh Dispar Buleleng dengan melibatkan Ekonomi Kreatif (Ekraf) dari berbagai sub-sektor di Buleleng merupakan wadah para Ekraf di Buleleng untuk bergerak membangkitkan ekonomi kerakyatan di Buleleng.
Baca juga: Sanggar Santhi Budaya Singaraja wakili Indonesia ke Thailand
Menurut Subianta, dengan tidak adanya ketentuan khusus bagi pelaku Ekraf untuk ikut serta, maka diharapkan akan menjadikan pelaku Ekraf termotivasi dan nantinya dapat menginspirasi masyarakat Buleleng yang berkunjung.
"Jadi sinergi dari berbagai stakeholder ini harapannya mengajak Ekraf untuk berkarya dan menunjukkan jati diri kepada masyarakat," tegasnya.
Di tempat yang sama, salah satu pengunjung Aldita Suci mengatakan acara kali ini sangat menarik karena banyak penampilan dari berbagai pelaku seni yang tentunya memukau pengunjung yang datang serta menyuguhkan kuliner yang variatif.
"Semoga kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Buleleng pascapandemi COVID-19," katanya.
Kegiatan Buleleng Creative Movement ini dilaksanakan selama 2 hari dengan menampilkan beberapa band performance, fashion show, talk show, zumba party, dan gerai UMKM dari beberapa pelaku ekonomi kreatif di Buleleng.
Pemkab gerakkan ekonomi kreatif melalui "Buleleng Creative Movement"
Selasa, 15 November 2022 15:57 WIB