PT PLN (Persero) memastikan dana sekitar Rp2,5 miliar yang dianggarkan PLN pada tahun 2022 sangat efektif untuk membantu penggiat Usaha Mikro Kecil (UMK) meningkatkan produksi dan meluaskan pemasaran, sehingga omzet terus meningkat.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Bali, Jumat mengatakan bahwa PLN mendukung geliat ekonomi di masyarakat tidak hanya dengan menyuplai listrik andal, tetapi juga memberikan sarana dan prasarana untuk UMK bisa naik kelas melalui program Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan.
Dia menyatakan PLN akan terus mendorong kesejahteraan masyarakat dengan membantu Usaha Mikro Kecil (UMK) naik kelas melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dimana PLN memberikan bantuan yang dibutuhkan para pegiat UMK untuk dapat mengembangkan bisnisnya.
"Sebagai BUMN, PLN tidak hanya mengutamakan profit, tetapi juga social value. Dukungan terhadap sektor UMK merupakan bentuk komitmen PLN untuk mencapai Sustainability Development Goals (SDG’s) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi utamanya dalam pilar pembangunan ekonomi guna mewujudkan pemberdayaan komunitas berkelanjutan," kata dia.
Baca juga: PLN dirikan lima posko di Nusa Dua pastikan pasokan listrik G20 aman
Baca juga: PLN dirikan lima posko di Nusa Dua pastikan pasokan listrik G20 aman
Dia menjelaskan bahwa bantuan dana TJSL sekitar Rp2,5 miliar untuk tahun 2022 telah berjalan dengan baik karena telah banyak membantu para penggiat UMK di berbagai daerah di Indonesia menaikkan produksi dan meluaskan pemasaran produk sehingga omzetnya naik signifikan.
"Kami peduli dan komit untuk selalu hadir bagi masyarakat serta sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG). Ini juga sebagai pembuktian bahwa PLN tidak hanya andal memasok listrik, tapi juga mendukung masyarakat bisa mandiri secara berkelanjutan," kata dia.
Salah satu pegiat UMK asal Bengkulu Gunadi memberikan keterangan bahwa omzet penjualan Kopi Pamor Katon miliknya naik pesat setelah mendapat bantuan TJSL PLN yang ia gunakan untuk peningkatan kapasitas produksi dan melakukan sertifikasi.
Hasilnya, laba yang sebelumnya pada kisaran Rp230 juta per tahunnya, kini naik menjadi Rp350 juta per tahun dengan kapasitas produksi yang melonjak lebih dari tiga kali lipat.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Mayang Maurai di Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Nor Anisa bahwa usaha produksi sereal yang ia geluti bersama komunitasnya bisa berkembang dengan dukungan dari PLN dimana bantuan dana TJSL, mereka pergunakan untuk meluaskan pemasaran untuk menjangkau kota-kota besar di Jawa.