Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyambut kedatangan Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa siang.
Infantino tiba pukul 11.58 WIB disambut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Menteri BUMN Erick Thohir di tangga Istana Merdeka sebelum bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.
Petinggi otoritas sepak bola dunia itu kemudian bertemu dengan Presiden Jokowi di Ruang Jepara, Istana Merdeka.
Kedatangan Infantino ke Indonesia adalah tindak lanjut atas suratnya kepada Presiden Jokowi yang disampaikan melalui Erick Thohir berkenaan dengan rencana besar transformasi sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.
Surat tersebut berisikan kesiapan FIFA bekerja sama dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), pemerintah Indonesja, dan PSSI dalam mentransformasi sepak bola Indonesi dengan lima poin utama.
Baca juga: Erick: 18 Oktober, Presiden FIFA ke Indonesia kawal transformasi sepak bola
Poin pertama berkenaan dengan standar keamanan dan keselamatan stadion yang harus ditinjau ulang secara komprehensif dan ditingkatkan.
Kedua, protokol dan prosedur pengamanan kepolisian dalam menjalankan tugas pengamanan pertandingan yang harus sesuai standard keselamatan internasional.
Ketiga, sosialisasi yang lebih intensif termasuk pelibatan aktif suporter dalam transformasi sepak bola di Indonesia.
Keempat, penjadwalan pertandingan yang harus ditinjau termasuk dengan tujuan khusus guna menghindari waktu pelaksanaan yang bisa meningkatkan risiko.
Dan kelima, pendampingan dan benchmarking, yang mengharuskan lembaga-lembaga dan kepakaran bidang keselamatan dan keamanan stadion perlu dijangkau untuk menetapkan perbandingan sistematis terhadap praktik-praktik terbaik secara global.
Baca juga: Presiden Jokowi: Indonesia tak dikenai sanksi FIFA terkait tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 1 Oktober.
Menurut laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diserahkan kepada Presiden Jokowi pada Jumat (14/10), Tragedi Kanjuruhan menimbulkan sedikitnya 132 korban jiwa, 96 korban luka berat, dan 484 lainnya luka sedang serta ringan.