Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, memasarkan produk makanan berupa camilan tanpa bahan penyedap buatan (monosodium glutamat/MSG) secara "online" (daring/dalam jaringan) sebagai upaya pemberdayaan ekonomi lokal.
"Produk kami bernama 'Luh Buleleng' berupa keripik pisang, singkong, sukun, keladi, kacang kapri dan telor, pengolahan buah-buahan belimbing wuluh, cerme dan kali moko," kata pelaku UMKM Luh Wiriadi di Buleleng, Jumat.
Produk camilan Luh Buleleng diproduksi sejak 2014 oleh pelaku UMKM perempuan bernama Luh Wiriadi dari Desa Sambangan karena adanya keterpurukan usaha di bidang pariwisata.
Luh Wiriadi mencoba untuk membuat sesuatu/produk yang bisa dilakukan di rumahnya sendiri (home industri). Setelah mencoba dan melihat pangsa pasar yang ada, akhirnya diputuskan membuat camilan sehat.
Baca juga: KemenkopUKM minta k/l dan pemda tingkatkan belanja produk lokal
Awalnya, pangsa pasar produk camilan ini lebih banyak dijual atau didistribusikan langsung ke toko/outlet, namun dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat, akhirnya diputuskan untuk menerapkan teknik marketing/pemasaran ke beberapa platform digital yang dimilikinya.
"Ada beberapa pelanggan yang suka vegetarian karena sadar akan pentingnya kesehatan sehingga produk dibuat tanpa bahan pengawet di dalamnya," ucap dia.
Selain itu, Luh Wiriadi juga memasarkan produk-produk Luh Buleleng lainnya, seperti, pada saat hari raya memproduksi dodol, satuh, jajan iwel dan uli yang sudah sesuai dengan kriteria yang diminta oleh konsumen.
"Saya terus berinovasi agar olahan yang dihasilkan lebih baik, bisa diterima di masyarakat dan menyehatkan. Itu adalah tujuan utama pendirian Luh Buleleng," ujarnya.
Baca juga: Menparekraf: UMKM jadi solusi hadapi resesi ekonomi 2023
Pihaknya sudah mengikuti beberapa pameran di tingkat daerah, nasional maupun Internasional dengan mengajak beberapa UMKM Buleleng yang tentu produknya sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
Untuk itu, ibu tiga anak ini mengajak perempuan-perempuan di Buleleng untuk bisa lebih maju dengan olahan yang dimiliki masing-masing pelaku UMKM.
Pelaku UMKM Buleleng pasarkan camilan tanpa penyedap secara "online"
Jumat, 7 Oktober 2022 14:16 WIB