Gianyar (Antara Bali) - Sebanyak 320 Kaur Desa se-Kabupaten Gianyar, Bali, yang kecewa karena upah mereka yang tak kunjung dinaikkan, menggelar aksi demo ke kantor bupati setempat, Senin.
Dengan berkerumun sambil berorasi, mereka mengeluarkan tiga tuntutan, yakni gaji Kaur Desa segera dapat dinaikkan, menyusul mendapatkan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), serta diangkat menjadi PNS, sama halnya dengan Sekretaris Desa yang lebih dulu diangkat.
"Kami sudah lima kali mendatangi kantor bupati, namun aspirasi kami tak pernah mendapatkan tindak lanjut," kata Dewa Nyoman Alit, koordinator lapangan aksi.
Ketua Forum Kaur Desa se-Kabupaten Gianyar itu menyebutkan, aspirasi yang sampaikan para kaur sesungguhnya sangat beralasaan. Masalahnya, mereka sangat kecewa dengan sistem penggajian yang diterima selama ini.
Bayangkan, kata Alit, sejak tahun 2008 gaji para kaur tak pernah dinaikkan. "Sejak awal tahun lalu hingga sekarang, kami hanya mendapatkan upah sebesar Rp1.110.000, sementara harga kebutuhan pokok terus merambah naik," ucapnya.
Ditanya tentang gaji yang diinginkan, Alit mengatakan bahwa tuntutan para kaur sesungguhnya tidak besar, yakni hanya menginginkan kenaikan menjadi sebesar Rp1.750.000 per bulan.
"Kami hanya minta dinaikkan sekitar Rp600 ribu saja per bulannya," kata Alit.
Pendemo lainnya, I Komang Karyono, dengan nada keras mengumpat para pejabat di pemerintahan Gianyar yang hanya memandang sebelah mata atas aspirasi para kaur yang sempat disampaikan sebelumnya.
"Sejauh ini kami hanya mendapatkan penekanan agar kami tetap dapat bersabar. Hanya kata-kata itu saja yang diucapkan para pejabat kepada kami," ucap Karyono dengan nada keras.
Dalam upaya menyampaikan aspirasi siang itu, para pendemo tidak berhasil menemui Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, karena yang bersangkutan sedang bertugas ke luar kota.
Demonstran yang terus mendesak bisa bertemu bupati, akhirnya hanya bisa diterima oleh Sekkab Gianyar Tjokorda Putra Nindia.
Di hadapan para demonstran, Putra Nindia berjanji akan memperjuangkan tuntutan pada kaur yang sudah beberapa kali menggelar unjuk rasa itu.
"Kami akan perjuangkan aspirasi anda. Cuman, kami tak berani menjanjikan kapan dapat terpenuhi," ucap pria asal Puri Peliatan, Ubud itu.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Sekkab Gianyar, para pendemo beranjak mendatangi gedung DPRD Gianyar.
Di gedung wakil rakyat para pendemo diterima di ruang sidang, namun lagi -lagi tak bisa ketemu dengan Ketua DPRD Gianyar Made Mahayastra.
Kehadiran mereka tampak diterima Wakil Ketua DPRD Gianyar Made Togog (Partai Golkar) dan I Ketut Jata (Partai Demokrat).
"Sekecil apapun kami akan perjuangkan aspirasi rakyat, namun dalam memperjuangkan itu ada mekanisme yang mesti dilalui. Tak bisa secepat kilat," ucap Made Togog.
Usai menyampaikan keluh kesah di hadapan wakil rakyat, para demonstran membubarkan diri dengan tertib menuju desanya masing-masing. (*)